Rekam24.com, Bogor – Pemerintah Kota Bogor meluncurkan fitur inovatif Inklusi Netra untuk Aduan dan Respon Warga (INARA) dalam aplikasi SiBadra.
Fitur INARA diresmikan langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, di Paseban Sri Bima dan Suradipati, Balai Kota Bogor, pada Selasa 15 Juli 2025.
INARA hadir sebagai bentuk layanan aduan berbasis perintah suara yang ramah bagi penyandang disabilitas netra. Langkah ini disebut sebagai wujud nyata Pemkot Bogor dalam menciptakan pelayanan publik yang inklusif dan merangkul seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan.
Baca Juga : Rem Blong, Truk Fuso Tabrak Pohon di Jalan Pemuda Kota Bogor Hingga Akhirnya Terbalik
“Ini langkah konkret yang menunjukkan keberpihakan kita terhadap masyarakat, terutama penyandang disabilitas netra. Mereka kini bisa menyampaikan keluhan dengan lebih mudah, khususnya terkait aksesibilitas fasilitas publik,” ujar Dedie.
Fitur INARA memungkinkan pengguna menyampaikan aduan seperti jalan rusak, lampu penerangan yang mati, hingga gangguan hewan liar hanya melalui perintah suara. Fitur ini menjadi bagian dari pengembangan layanan digital inklusif di Kota Bogor.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor, Rudiyana, mengatakan bahwa kehadiran INARA adalah bagian dari transformasi digital yang inklusif. Ia juga mengapresiasi peran tim teknis, komunitas disabilitas, dan mitra pelatihan yang terlibat dalam pengembangannya.
Baca Juga : Satlantas Polres Bogor Mengamankan 8 Kendaraan di Hari Ke-2 Operasi Patuh Lodaya
“Dengan fitur ini, penyandang tuna netra bisa menyampaikan aspirasi secara mandiri dan mudah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo, Dian Intannia Lesmana, yang juga penggagas INARA dalam proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) LAN RI, menjelaskan bahwa fitur ini mulai dikembangkan sejak Maret 2025 dan terus disempurnakan secara teknis.
“Setiap laporan akan diverifikasi oleh tim SiBadra dan diteruskan ke dinas terkait. Kami berharap fitur ini benar-benar menjadi solusi bagi penyandang disabilitas netra dalam mengakses layanan publik,” jelas Dian.