Rekam24, – Jubir TPD Ganjar-Mahfud Sulsel, Iqbal Malik saat memberikan keterangan pers terkait video viral usai kampanye Ganjar Pranowo di Makassar.
Sejumlah warga jengkel setelah menerima uang Rp10 ribu dari koordinator relawan usai mengikuti kampanye calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Aksi tersebut terekam video dan viral di media sosial.
Video berdurasi 45 detik tersebut memperlihatkan sejumlah orang mengantre untuk menerima uang yang dijanjikan panitia bagi yang hadir pada acara kampanye Ganjar di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (30/1).
Warga yang sedang mengantre untuk menerima dana kampanye tersebut kecewa setelah mengetahui uang yang mereka terima hanya sebesar Rp10 ribu.
“Kemarin Pak Prabowo Rp50 ribu beda makan. Ini hanya Rp 10 ribu,” kata wanita yang ada di dalam video tersebut.
Wanita yang belum diketahui identitasnya tersebut memperlihatkan hanya menerima uang Rp10 ribu dan kaos bergambar capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud dari pihak panitia.
Sementara itu, Juru Bicara TPD Ganjar-Mahfud Sulsel, Iqbal Arifin menerangkan bahwa uang tersebut hanya untuk menggantikan voucher bensin.
“Kami tim Ganjar tidak pernah menjanjikan, peserta yang hadir diberikan uang untuk kampanye kepada kader-kader dan relawan. Kita hanya menyediakan ke mereka itu, transportasi dalam bentuk fisik atau dalam bentuk voucher, cuma saja memang voucher ini tidak bisa di-cover semua oleh SPBU itu kita konversikan. Karena transportasi itu cuma dua liter, kalau kita bicara dua liter itu ya cuma Rp20 ribu,” ungkap Iqbal saat memberikan keterangan persnya, Rabu (31/1).
Setiap relawan atau pengurus partai yang hadir, kata Iqbal, diberikan biaya transportasi dengan voucher bensin sebanyak dua liter setiap relawan yang mengendarai sepeda motor.
“Artinya satu motor untuk dua orang. Mungkin saja mereka membagi perorangan 10 ribu, kita tidak tahu,” katanya.
Iqbal menduga ada pihak yang sengaja membuat kegaduhan hingga menjadi viral. Namun ia mengaku tak mengetahui siapa dan apa maksud pihak tersebut dengan membandingkan uang yang diterima warga saat kampanye capres lain.
“Kita tidak tahu siapa dia, ketika itu dia menyebutkan waktu di Prabowo Rp50 ribu dia membandingkan. Kita memakai logika sederhana, kalau ada kekecewaan kita itu serta merta, tetapi ini tidak, ini seperti by desain (diatur). Karena cara bicaranya terstruktur dan menghadirkan gambar-gambar, kenapa begitu. Dan menyebutkan nominal yang ada,” jelasnya.
Iqbal menegaskan jika TPD Ganjar-Mahfud Sulsel ingin menjadi katalisator yang memberikan edukasi kepada pemilih untuk meraih pemilih secara positif, tidak memakai cara-cara negatif.
“Uang itu bukan alat yang sebenarnya, positif untuk meraup pemilu, walaupun uang adalah segala-galanya, tapi segala-galanya membutuhkan uang. Kita sadari kalau persoalan duit terus menerus kita lakukan, ini akan menjadi kultur. Kalau ada tim yang lain mau menjadikan itu ya silahkan,” katanya.
Dia pun menegaskan TPD Ganjar-Mahfud Sulsel tak mengerahkan relawan bayaran untuk hadir di acara kampanye akbar capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Makassar, Selasa (30/1) kemarin.
“Kita tidak memakai tim bayaran yang datang ke kampanya Ganjar kemarin. Jadi persoalan karena kita tidak memakai namanya pendukung bayaran, yang datang kita tidak bayar,” kata dia.