Rekam24.com, Bogor – Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, mendampingi Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto dalam kunjungan ke daerah irigasi Sasak di Kecamatan Ciseeng pada Jumat (27/12). Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau upaya perbaikan sistem irigasi yang menjadi bagian dari strategi nasional untuk mencapai swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah.
Selain Ajat dan Bima Arya, hadir pula perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, serta sejumlah pejabat daerah, termasuk Plt. Camat Ciseeng dan kepala desa setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan bahwa target swasembada pangan pada 2027 ingin dicapai lebih cepat. Pemerintah pusat berkomitmen untuk mendukung rehabilitasi irigasi, yang merupakan bagian penting dari upaya pencapaian tersebut.
Baca Juga : DPW FPI Audensi Satpol PP Mengenai Kekhawatiran Pesta Miras Malam Pergantian Tahun Baru
Bima juga menegaskan bahwa Kementerian Dalam Negeri bertanggung jawab dalam memastikan pengumpulan data dari setiap daerah yang membutuhkan perbaikan infrastruktur irigasi.
“Saya keliling ke berbagai daerah untuk memastikan data yang dibutuhkan terkumpul dengan baik. Data yang sudah siap dan matang akan diprioritaskan untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari Kemenko Pangan,” jelas Bima.
Lebih lanjut, Bima menyatakan bahwa sekitar 3 juta hektar luas daerah irigasi di Indonesia dapat direhabilitasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan sektor pangan lainnya. Jika seluruh area ini dapat dimaksimalkan, dampaknya akan sangat signifikan bagi ketahanan pangan nasional.
Baca Juga : Puncak Berdzikir Ajang Syiar Islam di Penghujung Tahun
“Di Ciseeng, kita melihat potensi besar dalam sektor perikanan, khususnya untuk kawasan minapolitan yang menjadi pusat produksi bibit ikan terbesar di Jawa Barat. Fokus kita adalah memastikan kawasan seperti ini berkembang menjadi percontohan nasional dalam bidang perikanan, baik untuk konsumsi maupun ikan hias,” ungkap Bima.
Sekda Ajat Rochmat Jatnika menambahkan bahwa, sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Pangan, Kabupaten Bogor telah mengusulkan enam daerah irigasi untuk direhabilitasi, dengan prioritas utama di wilayah Jasinga, Nanggung, Jonggol, dan Cariu. Kawasan-kawasan ini dikenal memiliki kebutuhan air besar untuk pertanian, sehingga rehabilitasi irigasi menjadi sangat penting.
Baca Juga : RRI Pro 2 Bogor dan MAFINDO Bogor Gelar Talkshow “Pemuda Lawan Hoax” untuk Tingkatkan Literasi Digital
Namun, Ajat menekankan bahwa fokus utama untuk irigasi Sasak Ciseeng adalah sektor perikanan, yang menjadi unggulan di kawasan ini. Ciseeng, yang merupakan kawasan minapolitan, dikenal sebagai pusat produksi bibit ikan, baik untuk konsumsi maupun ikan hias, dengan kontribusi yang sangat besar terhadap ekonomi daerah.
“Minapolitan di Ciseeng merupakan model yang bisa menjadi percontohan nasional dalam pengembangan sektor perikanan berbasis kawasan. Kami ingin mengembangkan Ciseeng sebagai kawasan yang tidak hanya produktif dalam menghasilkan ikan, tetapi juga mampu mengoptimalkan penggunaan irigasi untuk mendukung keberlanjutan sektor perikanan. Potensi ini harus didorong agar lebih berkembang, menjadi pusat perikanan yang unggul dan terintegrasi dengan baik,” kata Ajat.
Ajat juga menyampaikan bahwa meskipun sektor perikanan di Ciseeng memiliki potensi besar, beberapa kali kawasan ini mengalami kerugian akibat banjir yang disebabkan oleh kerusakan pada infrastruktur irigasi. Oleh karena itu, perbaikan irigasi di daerah ini sangat penting untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan memastikan keberlanjutan produksi ikan.
Dengan adanya perhatian khusus pada sektor perikanan dan rehabilitasi irigasi di Ciseeng, Ajat berharap kawasan minapolitan ini dapat menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lainnya, serta berkontribusi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional.