Rekam24.com Selama sepekan terakhir, wilayah Bogor Raya mengalami hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah area. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat menjelaskan, berdasarkan analisis cuaca pada 24 hingga 30 November 2024, beberapa faktor berperan dalam peningkatan massa uap air yang mendukung terbentuknya awan konvektif, sehingga hujan terjadi di sejumlah wilayah Jawa Barat, termasuk Kota Bogor.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rakhmat Prasetia, mengungkapkan bahwa suhu permukaan laut yang relatif hangat di sebagian perairan Indonesia, serta adanya gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO) yang aktif di kuadran 3 dan 4, turut mempengaruhi cuaca. Selain itu, adanya fenomena Dipole Mode Indeks yang bernilai -0.54, menunjukkan pasokan uap air dari Samudra Hindia menuju Indonesia bagian barat, yang memperkuat pembentukan awan di kawasan tersebut. Selain itu, terpantau adanya bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia, yang kemudian berkembang menjadi siklon tropis Robyn, meskipun siklon ini bergerak menjauhi Indonesia, sehingga tidak berdampak langsung pada Jawa Barat.
Rakhmat menambahkan, sistem tekanan rendah atau sirkulasi siklonik terbentuk di Selat Karimata dan Jawa Timur, yang menyebabkan pertemuan angin (shearline) di sekitar Jawa Barat, menciptakan kondisi atmosfer yang labil, dengan intensitas hujan yang bisa sangat lebat disertai kilat/petir serta angin kencang.
Baca Juga : Jika Atletnya juara PON dan Peparnas Pelatih Lokal Harus Dapat Apresiasi Bonus
Untuk prakiraan cuaca minggu depan (2–8 Desember 2024), BMKG menyebutkan bahwa suhu permukaan laut yang masih hangat dan MJO yang diprediksi akan aktif di kuadran 4, akan terus mendukung terbentuknya hujan di Jawa Barat. Selain itu, sirkulasi siklonik yang berpotensi terbentuk di Samudra Hindia dan wilayah barat Indonesia, diperkirakan masih akan mempengaruhi kondisi cuaca di Jawa Barat. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, serta potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang, diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah Kota dan Kabupaten Bogor pada 2-3 dan 5-7 Desember 2024.
Sementara itu, untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, menyatakan bahwa Kota Bogor telah melaksanakan apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi yang diprakarsai oleh Kodim 0606/Kota Bogor. Selain itu, Surat Edaran (SE) Wali Kota Bogor tentang kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi juga telah dikeluarkan, sebagai tindak lanjut dari status siaga darurat bencana yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat.
Hidayatulloh juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menghadapi potensi bencana dengan memantau kondisi cuaca terkini, menyebarkan informasi peringatan dini, serta mempersiapkan langkah-langkah antisipasi seperti menyimpan barang penting di tempat aman, membatasi aktivitas luar ruangan, dan menghindari tempat-tempat rawan seperti di bawah pohon atau baliho.