Menuju Sampah Jadi Listrik, Pemkab Bangun Terasering di TPAS Galuga

Pemkab Bogor mulai menata Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPS) Galuga untuk sebagai persiapan menjadi Pembangkit Sampah Energi Listrik (PSEL)

Rekam24.com, Bogor – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mulai menata Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPS) Galuga untuk sebagai persiapan menjadi Pembangkit Sampah Energi Listrik (PSEL) sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah pusat

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Teuku mulya menyampaikan bahwa TPAS Galuga tersebut akan dibuat menjadi sanitary landfil, sekaligus untuk mencegah terjadinya longsor.

“Itu secara keseluruhan namanya sanitari landfill yaitu kita Uruk dan dan kita tutup, pinggir pinggir nya dikasih benahan berupa terasering supaya ga langsung longsor gitu kan,” ujarnya, Senin 20 Oktober 2025.

Baca Juga : Dandim dan Polresta Bogor Kota Ajak Warga Bersatu Jaga Kondusivitas Kota Hujan

Teuku mengatakan bahwa pihaknya juga akan menutup TPAS Galuga secara bertahap. Namun, hal itu butuh banyak pertimbangan karena melihat anggaran dan kondisi sampah yang telah menumpuk di TPAS Galuga.

“Saat ini kita sedang proses ke arah itu, kita mau secara bertahap menutup Galuga, cuma kan balik lagi tergantung anggaran dan tergantung kapasitas sampah yang ada disana untuk kita atur sedemikian rupa,” ungkap dia.

Teuku mengungkapkan pembenahan TPAS Galuga untuk mendukung program pemerintah pusat telah dikerjakan kurang lebih setengah hektare dengan menutup sampah menggunakan tanah.

Baca Juga : Tembus 600 Juta Untuk Anggaran Perbaikan Kendaraan Sekretariat DPRD Kota Bogor

“Udah, dilapangan kita udah mulai sebagian sebagian dulu, ada lahan yang kita tutup, kira kira satu setengah hektare kita tutup atau kita Uruk make tanah,” jelas dia.

Teuku menambahkan TPAS Galuga yang dibenahi secara bertahap untuk PSEL itu diperkirakan akan mulai bisa beroperasi dua tahun kedepan.

“Awal tahun depan itu macam macam lah ya urus izin, urus amdal sampai dengan pembangunan nya selesai kira kira dua tahun lagi bisa dijalankan paling cepat,” tutup dia.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *