Rekam24.com, Bogor – Polres Bogor menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan TNI dalam dugaan rencana penyerangan Markas Satlat Brimob Cikeas, Kabupaten Bogor. Klarifikasi ini disampaikan Kapolres Bogor, AKBP Whika Ardilestanto, dalam konferensi pers di Mapolres Bogor, Minggu malam 31 Agustus 2025.
Pernyataan tersebut muncul setelah beredar video pengakuan salah satu terduga pelaku yang mencatut nama anak anggota TNI.
“Setelah kami konfrontasi, terbukti pengakuan itu tidak benar. Itu murni inisiatif Saudara M untuk mencari perlindungan dengan mencatut nama TNI,” tegas AKBP Whika.
Baca Juga : XLSMART Gelar EcoFusion Sustainability Week Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan Lewat Fashion Ramah Lingkungan
Pada Sabtu malam (30/8), aparat Brimob Cikeas mengamankan 17 orang terduga provokator. Dari hasil penyelidikan, empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni:
M (Tangerang Selatan) – terduga provokator utama dan pembawa senjata tajam. Polisi menemukan dua bilah pisau dan pamflet provokasi di ponselnya.
Dijerat UU ITE, UU Darurat 1951, dan pasal penghasutan KUHP dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.
Baca Juga : Presiden Prabowo Tegaskan Kebebasan Berpendapat Harus Damai, Negara Wajib Hadir Lindungi Rakyat
AS (Bogor) – membawa materi hasutan berupa poster yang akan ditempel di sekitar Mako Brimob.
Dijerat pasal 160 KUHP dengan ancaman 6 tahun penjara.
RP (Bogor) – kedapatan membawa satu botol bahan bakar Pertamax yang diduga untuk pembakaran.
Dijerat pasal 187 junto pasal 53 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara.
BS (Bogor) – menyebarkan pesan provokatif di grup WhatsApp, termasuk ajakan menyerang anggota Brimob.
Dijerat pasal-pasal dalam UU ITE dengan ancaman pidana berat.
Sementara itu, 13 orang lainnya masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga : Prabowo Temui Pimpinan Ormas Islam, Ketua FPK Bogor Dukung Dialog Kebangsaan
Polisi menyita barang bukti berupa pamflet provokasi, senjata tajam, dan botol berisi bahan bakar.
Kasi Intel Korem 061 Suryakencana, Kolonel Inf Syafrinaldi, juga menegaskan TNI tidak terlibat.
“Kami klarifikasi bahwa video pengakuan Saudara M tidak benar. Tidak ada perintah atau keterlibatan TNI. TNI-Polri tetap solid di Bogor,” ujarnya.
Kapolres Bogor mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu yang tidak jelas sumbernya.
“Kami pastikan situasi di Kabupaten Bogor aman dan kondusif. Besok pagi, TNI-Polri bersama pemerintah daerah akan menggelar apel gabungan serta patroli skala besar,” pungkasnya.