Rekam24.com, Bogor – Kecelakaan beruntun melibatkan truk Pertamina dan sejumlah kendaraan terjadi di Jalan Raya Cigudeg, tepatnya di Cilame RT 3 RW 12, Desa Bunar Kecamatan Cigudeg, pada Jumat 05 September 2025 sekitar pukul 08.30 WIB.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor, Ipda Ferdhyan Mulya, mengatakan peristiwa itu menyebabkan enam orang mengalami luka ringan. Selain itu, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp80 juta.
“Untuk korban sementara yang dapat kami data ada enam orang, kondisinya luka ringan. Kerugian materi sekitar Rp80 juta karena melibatkan enam kendaraan, termasuk dua sepeda motor,” jelas Ipda Ferdhyan.
Baca Juga : Kecelakaan Beruntun di Jalur Tengkorak Cigudeg, Truk Tangki Pertamina Diduga Rem Blong
Menurutnya, kecelakaan terjadi akibat truk Pertamina mengalami rem blong sehingga sopir tidak dapat mengendalikan laju kendaraan. Situasi semakin parah ketika sebuah mobil pick-up keluar dari gang dan menjadi titik benturan pertama.
“Diduga truk Pertamina ini mengalami gagal fungsi rem. Saat itu ada kendaraan pick-up keluar dari gang, sehingga menyebabkan benturan pertama. Untuk korban yang sempat terjepit, kondisinya hanya luka luar dan sudah ditangani medis,” tambahnya.
Para korban langsung dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas, RS Asyifa, hingga RSUD. Sementara itu, petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TPTKP) dan mengevakuasi kendaraan yang terlibat.
Baca Juga : Nadiem Makarim Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook
“Alhamdulillah, evakuasi kendaraan sudah berhasil dilakukan. Lalu lintas sempat diberlakukan sistem buka-tutup, namun saat ini sudah kembali normal. Truk Pertamina juga sudah diamankan di tempat barang bukti,” terang Ferdhyan.
Ia mengimbau para pengendara agar lebih waspada, khususnya di jalur Cigudeg yang rawan kecelakaan karena kondisi jalan menurun dan menikung.
“Pastikan kondisi badan dalam keadaan prima, kendaraan rutin diservis, terutama pengecekan rem. Berkendara bukan sekadar bisa, tapi harus benar-benar mahir. Jaga jarak aman, tahu kapan harus mengerem dan kapan harus ngegas. Jalur ini rawan, jadi harus ekstra hati-hati,” pungkasnya.