Rekam24.com, Bogor – Berita seputar peristiwa, isu, informasi di Bogor mendapat perhatian dari pengguna internet di wilayah Jakarta Depaok, Bekasi, Sukabumi, Cianjur Dan Bandung.
Data tersebut dilihat dari banyaknya berita seputar Bogor yang dibaca oleh masyarakat di wilayah tersebut.
Rekam24.com menyajikan berita dari mata masyarakat lokal jangkauan nasional hingga dunia.
Berikut rangkuman atau rekap berita harian yang dikemas oleh Rekam24.com pada Jumat 8 Januari 2025 yang diulah kembali pada Kamis (9/1/2025).
Perjalanan commuter line 1.048 Perhari, Headway Bogor 5 Menit
Untuk mengakomodir tingginya pengguna kereta rel listrik (KRL) lintas Jabodetabek, penajalan commuter line saat ini mencapai 1.048 perjalanan perhari.
Pada jam jam sibuk atau jam padat kondisi commuter line sering kali berdesak-desakan.
Public Relations Manager KAI Commuter Indonesia (KCI), Leza Arlan mengatakan perjalanan commuter line sebanyak 1.048 per hari dengan headway peak hour di lintas Bogor per lima menit sekali dan terdapat feeder dari Stasiun Manggarai menuju Depok/Bogor.
Selain itu disediakan juga Feeder dari Stasiun Manggarai ke Bekasi/Cikarang atau Kampungbandan.
“Pengguna dapat memantau kepadatan stasiun dengan aplikasi C-Access, sehingga dapat memilih jadwal keberangkatan. Persebaran pengguna pada peak hour adalah dalam waktu bersamaan pada pagi hari mulai pukul 5.00 s.d. 8.30 sedangkan sore mulai pukul 15.00 sd. 19.00 WIB,” katanya.
Ia menambahkan peningkatan lainnya saat ini terdapat water station, commuter shelter bike, pin ibu hamil, toilet dan layanan disabilitas, layanan lost and found, kemudahan transaksi pembelian tiket dll.
Sebelumnya diberitakan Balada Kommuter Bogor – Jakarta, Rela Desak-desakan Untuk Menjemput Rupiah
Kommuter atau penglaju Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek lintas Bogor – Jakarta setiap hari harus berdesak-desakan untuk bisa menikmati layanan angkutan massal berbasis rel.
Meski tidak nyaman, namun demi menjemput rupiah hal itu tetap dilakukan.
Bekerja di Jakarta dan tinggal di Bogor menjadi pilihan untuk menekan biaya sehari-hari.
Dari harga tempat tinggal, sandang pangan dan papan Bogor masih lebih terjangkau dibanding di wilayah Jakarta.
Tak hanya itu suasana Bogor pun dirasa lebih worth it.
Waktu menunjukan pukul 17.30 WIB, Selasa (7/1/2025) di Stasiun Pasar Minggu
Barisan kommuter telah mengantri di atas peron dibelakang yellow line.
Terdengar suara anouncer memperingatkan calon penumpang untuk tidak tidak berdiri melewati yelow line karena kereta akan segera tiba.
Belum saja ban besi kereta berhenti para penumpang tengah sibuk mencari posisi terbaik untuk masuk ke dalam kereta.
Namun tetap saja dimana pun posisinya kondisi gerbong sudah penuh sesak.
Seorang perempuan berbaju merah muda pun memaksa masuk.
Beruntung penumpang di dalam kereta mau berbaik hati memberi sedikit celah.
Saat masinis mengingatkan pintu kereta akan ditutup, penumpang itu pun bisa lolos masuk ke dalam gerbon.
Balada commuter line penuh sesak jauh dari kata nyaman itu pun sering dialami penumpang saat jam sibuk seperti pagi dan sore hari bahkan hingga malam
Seorang Commuter asal Kota Bogor Nitata oktafianti juga mengalami hal yang sama.
Kepada Rekam24.com Ia berbagi pengalamanya setiap hari bekerja di Jakarta menggunakan KRL.
“Iya memang begitu setiap naek kereta rame, tapi kl pagi gak sepadat sore pas jam pulang kerja. Karena aku paginya itu subuh jam 5 sudah naik,” ujarnya
Karena lanjut Nita telah sedikit saja dirinya sampai di Stasiun Bogor maka kereta sudah penuh sesak.
“Padetnya itu pukul 6, tiap hari, kalau sore jam 4 sore sampai jam 8 malam karena aku juga sering aga larut pulang, msh padet itu dan benar-benae padet banget,” ucapnya.
Tak hanya itu jam kedatangan kereta pun berkisar antara lima hingga 10 menit setelah keberangkatan.
Ia pun berharap agar ada manajemen dan sistem yang baik agar alur kereta tetap aman namun nyaman untuk pengguna tidak penuh sesak dan padat.
Rekam24.com, Kota Bogor – Dinas Perhubungan Kota Bogor akan segera mengecek lebih lanjut kondisi Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Panaragan Kota Bogor yang dikeluhkan warga.
Sebab JPO tersebut membahayakan pejalan kaki karena adanya kabe kabel itu bergelantung dan lampunya menghalangi
Kepala Bidang Sarana Prasarana (Sarpras) Dishub Kota Bogor, Bayu Herlambang mengucapkan terima kasih atas informasinya.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanannya akan kami cek lebih lanjut,” ujarnya.
Nantinya setelah dicek Dishub akan memperbaikinya sesuai dengan yang dimampunya
“Sesuai dengan kemampuan dan kewenangan kami,” pungkasnya.
Sebelumnya JPO Panaragan Bahayakan Pejalan Kaki, Kabel Terurai Lampu Melintang
Fasilitas di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Panaragan, Kota Bogor membahayakan pejalan kaki.
Lampu penerangan jalan yang ada berantakan dan melintang ke akses naik turun tangga
Kabel lampu menggelantung dan atap JPO rusak parah.
Kondisi itu kerap membuat warga risau akrena jika turun hujan bisa saja terjadi konsleting listrik.
Terlebih keberadaan JPO itu juga menjadi akses bagi pejalan kaki terutama siswa sekolah dasar yang beeada disebelah JPO yaitu sekolah sd panaragan.
Seorang penjual kopi mengatakan kondisi itu sudah terjadi sejak lama.
“Sudah lama, kalau kenapanya mah engggak tau, itu tadinya menggelantung ke bawah tapi dibenerin biar ga kena orang jadi disangkutin ke besi,” ujarnya.
Sementara itu seorang pejalan kaki berharap agar ada pemeriksaan dan perawatan untuk fasilitas umum
Rekam24.com, Kota Bogor Kasus penusukan Siswi SMK Baranangsiang Kota Bogor Yubelia Noven Cahya hingga kini masih menjadi misteri.
Tepat pada Rabu (8/1/2025) hari ini kasus pembunuhan tersebut genap memasuki usia 6 tahun sejak terjadinya peristiwa penusukan pada 8 Januari 2019.
Lalu seperti apa lokasi penusukan tersebut kini?
Rekam24.com mengajak menengok Kembali Gang Setapak Jalan Riau, Saksi Bisu Tewasnya Siswi SMK di Bogor
Peristiwa tewasnya siswi SMK Baranangsiang enam tahun silam masih menyisakan tanda tanya siapa pelaku pembunuhan tersebut.
Pada Sealasa (8/1/2019) Siswi SMK Baranangsiang Yubelia Noven Cahya ditusuk oleh seseorang yang menggunakan celana panjang berwarna hitam dengan menggunakan jersey sekitar pukul 15.30 WIB.
Noven yang ketika itu hendak pulang ke kosanya yang berada tebat dibalik dinding lokasi kejadian ditikam oleh pria yang dari rekaman CCTV memiliki gesture berjalan dengan kaki leter V.
Seketika Noven terjatuh dan tergeletak dengan pisau badik masih menancap ditubuhnya.
Hingga dievakuasi ke runah sakit BMC nyawanya sudah tidak lagi tertolong.
Mendengar laporan itu polisi pun langsung mendatangin lokasi kejadian guna memeriksa tempat kejadian perkara, memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan CCTV.
Sempat dihari yang sama beredar kabar terduga pelaku sedang akan ditangkap.
Namun kabar tersebut mentah dikarenakan tidak cukup bukti dan alibi para saksi yang tidak mengarah kepada kejadian.
Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu terlewali, bulan demi bulan terlampaui hingga tahun demi tahun pelaku tak kunjung juga diketahui.
Polisi pun telah melakukan berbagai upaya proses penyekidikan untuk memecahkan dan mengungkap pelaku pembunuhan namun belum membuahkan hasil.
Dorongan publik terhadap kasus ini pun begitu kuat, teman kerabat sahabat bahkan masyarakat umum memberikan atensi lebih terhadap peristiwa ini.
Bahkan ada sekelompok masyarakat menamakan diri Help Noven yang secara berkelanjutan terus memantau kasus ini dan beberapa kali melakukan doa bersama.
Rekam24.com pun mencoba melihat kembali ke lokais kejadian dari sudut yang berbeda.
Menengok kembali lebih dekat lokais kejadian dari jalur kaburnya pelaku yang berada di gang setapak yang menghubungkan dengan Jalan Pajajaran tepat di samping pintu masuk Bus Terminal Baranangsiang.
Minimnya CCTV diarea Jalan Pajajaran dan Terminal Baranangsiang juga menjadi kendala untuk bisa melihat jejak kaburnya pelaku.
Kini gang setapak itu dipenuhi lumut. Saat melihat anak tangga terbayang peristiwa naas tersebut.
Lantas bagaiamanan kelanjutan kasus ini?
Baca terus Rekam24.com yang akan menyajikan informasi berita peristiwa dan isu yang lebih akurat mendalam dan terpercaya.
Saat ini pun sedang dilakukan konfirmasi terhadap kelanjutan kasus tersebut.