Rekam24.com, Bogor – Kota Bogor merupakan kota penyanggah megacities Jakarta memiliki daya tarik sendiri.
Ratusan ribu commuter setiap hari berlalu lalang menggunakan KRL.
Mobilitas masyrakata di pusat kota sangat tinggi.
Perhatin publik terhadap pelayanan publikz fasilitas umum juga memiliki atensi khusus.
Bogor sepekan memberikan gambaran kecil dari informasi, peristiwa isu yang ada di Kota Bogor.
Berikut rangkumanya Minggu (12/1/2024).
Keberadaan angkutan kota di sekitar Alun-alun Kota Bogor mendapat keluhan dari masyarakat.
Dengan bebas calo menaikan dan menurunkan penumpang sementara itu para sopir dengan leluasa memarkirkan dan meninggalkan kendaraan merwka di badan jalan.
Alun-alun Kota Bogor Jadi ‘Terminal Bayangan’ Angkot Diparkir Tanpa Sopir
Seputar Alun-alun Kota Bogor sering kali terjadi kepadatan lalu lintas.
Antrean kendaraan mengular di Jalan Kapten Muslihat dan Jalan Dewi Sartika karena adanya penyempitan jalan.
Dari pengamatan Rekam.24.com, Jumat (3/1/2025) pukul 11.00 penyempitan ruas jalan disebabkan oleh adanya angkot yang diparkir disekitar alun alun.
Angkot angkot kosong yang diparkir tanpa sopir itu secara bergantian menaikan dan menurunkan penumpang hingg menybabkan kemacetan panjang.
Seorang pejalan kaki Dwi mengaku sangat terganggu dengan adanya angkod parkir.
Karena keberedaan angkot tersebut menutupi akses pejalan kaki
“Iya susah kalau mau nyebrang, semua dihalangin angkot. Harusnya ya jangan begitu, masa semua parkir disini,” ujarnya.
Ia berharap agar angkot tersebut tertib dan pengguna angkutan umum juga bisa tertib.
Ditengah kedatangan Pm Jepang kondisi Alun-alun Kota Bogor sangat kumuh.
Bau pesing dan sampah berserakan dimana-mana.
Lantai pedestrian pun diwarnai oleh minyak hitam
Para pedagang dengan bebas mengginakan pedestrian untuk berjualan dan menaruh gerobak mereka setiap hari.
Berikut ulasanya.
Sekitar Alun-Alun Kota Bogor ‘Kembali Kumuh’, Ada Pedagang Pakai Payung Lambang Pemkot
Pejalan kaki yang melintas kawasan Alun-alun Kota Bogor tepatnya di Jalan Dewi Saryika sebrang Bank BRI sering kali menutup hidung.
Disana tercium aroma pesing dan bau sampah.
Tak hanya itu di Pedestrian Jalan Nyi Raja Permas juga terlihat sampah berceceran, roda-roda, gerobak pedagang diparkir di sepanjang tempat.
Bahkan ada beberapa pedagang menggunakan payung yang menggunakan lambang Pemkot Bogor.
Akibat adanya para pedagang itu pejalan kaki pun kesulitan untuk berjalan kaki karena pedestrian diduduki oleh para pedagang.
Sementara itu di Jalan Kapten Muslihat angkot berjejer diparkir, didekat orang menyebrang jakan calo berteriak-teriak menaikan penumpang dan menyebabkan kemacetan.
Seotang Pejalan Kaki Suroto menyayangkan dengan kondisi alun-alun yang saat ini.
Ia pun tak menyalahkan para pedagang, namun jika kondisinya kotor seperti itu pun tidak enak dipandang mata.
“Kalau rapih enggak apa-apa, tapi ini berantakan, mau jalan aja susah karena ada gerobak, yang jualanya sore atau malam mungkin ya tali gerobaknya diparkir begitu aja,” ujarnya.
Ia pun berharap agar Alun-alun Kota Bogor bisa lebih rapih.
Lebih baik para pedagang ditempatkan dilokasi pasar dan sebagainya tidak semrawut dijalan membuat kotor dan menghalangi pejalan kaki.
PM Jepang datang ke Indonesia dan melakukan kunjungan kerja kebeberapa lokasi.
Diantaranya ke Istana Bogor.
Berbeda ketika Era Jokowi setiap kepala daerah yang datang melintaai Jalan Otista Jalan Juanda namun kali ini tamu negara melewati jalur kontraflow dari Terminal lurus menuju Jalan Jalak Harupat.
Memang jika dilihat jalur kontraflow yang dilintasi jauh lebih indah rapih dan hijau dibanding harus melewati jalur Otista.
Kedatangan PM Jepang disambur ribuan pelajar, berikut ulasanya.
Ribuan pelajar Kota Bogor dengan penuh semangat menyambut kedatangan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shigeru Ishiba, beserta Ibu Negara, Yoshiko Ishiba, yang melakukan kunjungan resmi ke Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (11/1/2025).
Iring-iringan kendaraan tamu negara tiba di Pintu Keluar Tol Bogor sekitar pukul 09.45 WIB. Sepanjang jalan, pelajar dengan senyum cerah memegang bendera merah putih dan bendera Jepang, melambai dengan antusias menyambut kedatangan tamu Negara.
Ketika kendaraan melintas di Tugu Kujang, Jalan Pajajaran, hingga Jalan Jalak Harupat, riuh suara anak-anak bersemangat menyapa pemimpin dari ‘Negeri Sakura’.
Hal tersebut mendapatkan respon, ketika PM Shigeru Ishiba membalasnya dengan lambaian tangan dan senyum.
Salah satu pelajar, Rafif Arkan, siswa SMPN 11 Kota Bogor, mengungkapkan rasa bahagia nya bisa menyaksikan langsung momen berharga ini.
“Biasanya lihat di televisi kalau lagi ada berita internasional, tapi sekarang kan ada internet, jadi bisa lihat di internet juga. Cuma kali ini senang dapat kesempatan lihat langsung,” ucapnya.
Menurutnya, dengan ikut serta dalam menyambut kedatangan kunjungan tamu negara ini juga bisa menambah wawasan bagi dirinya.
“Kita jadi bisa tau bagaimana kalau tamu negara datang, prosesi persiapan penyambutanya, pasti ingat terus ini sampai dewasa nanti,” katanya.
Menurut data dari Dinas Pendidikan Kota Bogor, sebanyak 2.500 pelajar yang terdiri dari siswa-siswi SD dan SMP turut ambil bagian dalam penyambutan ini.
Keterlibatan mereka bukan sekadar seremonial, tetapi juga sarana untuk menanamkan wawasan dan inspirasi bagi generasi muda.
Kepala Sekolah SDN Malabar, Lina, turut mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan kepada anak-anak didiknya. Ia melihat momen ini sebagai pintu bagi anak-anak untuk memperluas pengetahuan mereka.
“Ketika kemarin diumumkan (akan ada tamu negara dari PM Jepang), kami memberikan informasi kepada mereka. Kemudian, di rumah didampingi orang tua, mereka juga mencari informasi di internet. Jadi ini bisa menambah wawasan anak-anak,” ucapnya.
Ia pun berharap anak-anak bisa terus semangat untuk mengejar mimpi dan cita-citanya serta memiliki motivasi untuk menjadi seorang pemimpin.
“Iya setidaknya anak-anak bisa memiliki gambaran bagaimana seorang pemimpin itu,sehingga mereka juga bisa termotivasi untuk juga bisa menjadi seorang pemimpin,” katanya.