Rekam24.com – Perayaan Idul Adha akan jatuh pada tanggal 29 Juni 2023 mendatang. Seperti biasa perayaan idul adha akan diwarnai dengan pemotongan hewan kurban seperti sapi dan kambing.
Lantas bagaimana tata cara pemotongan serta doa yang dipakai saat memotong hewan kurban seperti sapi dan kambing.
Berikut ini adalah tata cara dan doa yang umum dilakukan saat pemotongan hewan qurban pada Hari Raya Idul Adha:
Persiapan:
Pastikan hewan qurban dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat untuk dikurbankan. Pastikan tempat pemotongan hewan bersih dan steril.
Siapkan alat-alat yang diperlukan, seperti pisau yang tajam, wadah untuk menampung darah, dan wadah untuk menyimpan daging.
Niat:
Niatkan dalam hati untuk melakukan penyembelihan sebagai ibadah qurban dan mengharapkan keridhaan Allah.
Niat tersebut tidak harus diucapkan dengan kata-kata, tetapi cukup dengan niat dalam hati.
Doa sebelum pemotongan:
Baca doa berikut sebelum memulai pemotongan: “Bismillahi Allahu Akbar. Allahumma minka wa laka bismillah, Allahumma taqabbal minni.” (Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, dari-Mu dan untuk-Mu dengan menyebut nama-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami.”)
Pelaksanaan pemotongan:
Letakkan hewan qurban dengan posisi yang tepat dan pastikan hewan dalam keadaan tenang. Bacakan doa “Bismillahi Allahu Akbar” (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar) sebelum memulai pemotongan. Lakukan pemotongan dengan cepat dan tajam di leher hewan untuk menyebabkan kematian instan dan meminimalkan penderitaan hewan.
Pastikan pemotongan dilakukan dengan hati-hati dan memenuhi tuntunan syariat Islam.
Doa setelah pemotongan:
Setelah pemotongan selesai, baca doa berikut: “Allahumma taqabbal minna wa minka, innaka Antas-Sami’ul-‘Alim.” (Artinya: “Ya Allah, terimalah dari kami dan dari-Mu. Sungguh, Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”)
Setelah pemotongan, daging qurban dapat dibagikan kepada yang berhak dan juga disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Perlu diingat bahwa tata cara dan doa di atas adalah yang umum dilakukan. Namun, praktik dapat bervariasi di berbagai budaya dan tradisi Islam. Jika ada praktik khusus yang diikuti oleh komunitas atau keluarga Anda, disarankan untuk mengikuti tuntunan mereka.