Rekam24.com, Bogor — Proyek revitalisasi Pasar Leuwiliang resmi dimulai pada Rabu (18/6), ditandai dengan pemasangan tiang pancang pertama. Tak hanya menjadi simbol pemulihan ekonomi, pasar ini dirancang menjadi salah satu pusat perdagangan rakyat paling modern di Kabupaten Bogor, lengkap dengan fasilitas unggulan dan konsep yang mengedepankan budaya lokal.
Pasar baru ini akan dibangun di atas lahan seluas 21.629 meter persegi oleh kolaborasi antara Perumda Pasar Tohagabdengan investor PT. Maharaja Raffles Nusantara. Mengusung konsep ramah lingkungan dan arsitektur berstandar nasional (SNI), pasar akan dilengkapi dengan tiga bangunan utama berdesain modern.
Salah satu keunggulan arsitektural pasar ini adalah fasad ikonik di bagian depan yang akan menjadi daya tarik visual utama. Blok A dan B akan dihubungkan oleh jembatan penghubung yang memungkinkan pengunjung menikmati panorama aktivitas pasar dari atas, sekaligus meningkatkan konektivitas antarbangunan.
Baca Juga : Pasca Kebakaran Hebat, Pasar Leuwiliang Direvitalisasi untuk Pulihkan Ekonomi Warga
“Infrastruktur kami siapkan secara menyeluruh, termasuk akses jalan selebar 8 meter yang memudahkan lalu lintas kendaraan, bahkan mobil pemadam kebakaran,” ujar Andri Hadian, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bogor.
Fasilitas pasar mencakup 1.439 unit dagang yang terbagi dalam 140 toko, 809 kios, dan 490 los. Dengan jumlah tersebut, Pasar Leuwiliang ditargetkan menjadi pasar rakyat terbesar dan paling lengkap di wilayah barat Kabupaten Bogor.
Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan, menyebut pasar ini akan menjadi contoh pasar tradisional yang bersih, tertata, dan nyaman. “Kami membangun dengan standar SNI dan tetap membawa nilai-nilai budaya serta legenda Leuwiliang agar tetap memiliki identitas lokal,” ujarnya.
Baca Juga : Puslabfor Mabes Polri Olah TKP di Pasar Leuwiliang Bogor
Pasar ini juga dirancang sebagai ruang publik yang aman dan inklusif. Sistem keamanan akan ditingkatkan melalui pelatihan dasar pemadam kebakaran bagi seluruh karyawan pasar, sebagai antisipasi dari pengalaman kebakaran hebat yang pernah terjadi pada 2023 lalu.
Selain itu, proyek ini diharapkan dapat menciptakan pasar yang tidak hanya memenuhi kebutuhan ekonomi, tapi juga estetika dan fungsionalitas ruang publik.
“Kami berkomitmen memberikan kualitas terbaik dan memperhatikan kenyamanan pedagang maupun pengunjung,” tegas Direktur Utama PT. Maharaja Raffles Nusantara, Frans Susanto.
Jika berjalan sesuai rencana, pembangunan pasar ditargetkan rampung dalam waktu 18 bulan, dan akan menjadi pasar rakyat berstandar SNI kedua di Kabupaten Bogor setelah Pasar Cisarua.
Dengan konsep yang menggabungkan fungsi, budaya, dan keamanan, Pasar Leuwiliang diharapkan menjadi ikon baru perdagangan rakyat serta destinasi belanja unggulan bagi masyarakat Bogor dan sekitarnya.