Rekam24.com, Bogor – Rektor Universitas Pakuan (Unpak), Prof. Didik Notosudjono, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap sosok Kang Dedie Mulyadi (KDM) dalam sebuah kegiatan bertajuk Opening Speech dalam CATALYST 2025: National Seminar for Change and Progres dengan tema “Value-Based Leadership The Foundation of Economic Progress and National Future yang digelar bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Didik menilai Dedie sebagai figur kepala daerah yang mampu menjadi teladan dalam membangun kepemimpinan yang merakyat dan membumi.
“Ini adalah bagian dari perencanaan yang kami susun sejak kegiatan bersama BEM, khususnya ketika mengadakan kegiatan Kota Sekolah Negeri. Salah satu hal yang saya sarankan saat itu adalah untuk mengundang Pak KDM, karena beliau merupakan salah satu kepala daerah terbaik di Indonesia,” ujar Prof. Didik.
Baca Juga : Fashion Show Batik Kemang Meriahkan Kabogorfest 2025, Dorong Identitas Budaya dan Ekonomi Kreatif Bogor
Menurutnya, kehadiran Dedie Mulyadi menjadi momen penting dalam menginspirasi mahasiswa tentang kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat. Bahkan, simbol-simbol kepemimpinan yang dibangun, termasuk rumah ibadah seperti masjid yang dirancang oleh Dedie, dinilai mencerminkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial.
“Beliau bisa memberikan inspirasi tentang bagaimana membangun pola kepemimpinan yang merakyat. Itu penting. Kepemimpinan yang merakyat adalah salah satu aspek yang sangat krusial saat ini,” tegasnya.
Prof. Didik juga menyoroti bahwa nilai-nilai yang disampaikan Dedie sangat selaras dengan visi dan misi Unpak, yakni PINTAS Pakuan: Pintar, Tangguh, Unggul, Mandiri, dan Berkarakter, yang semuanya berpijak pada kearifan lokal seperti silih asah, silih asih, silih asuh, dan silih wawangi.
Baca Juga : Ratusan Peserta Ikut Fun Run 10K di Universitas Pakuan
“Saya pribadi juga sering mengikuti kegiatan Pak Dedie melalui kanal YouTube. Saya banyak belajar dari cara beliau memimpin, yang sangat mengedepankan solusi yang tepat dan tepat sasaran. Itu yang jarang kita lihat dari para pemimpin di Indonesia saat ini,” tambahnya.
Selain soal kepemimpinan, diskusi dalam kegiatan tersebut juga menyentuh isu-isu keberlanjutan dan harmoni dengan alam. Dedie, kata Prof. Didik, menekankan pentingnya menjaga sumber daya alam dan hidup selaras dengan lingkungan.
“Prinsip ini sangat sejalan dengan pemikiran saya: bahwa manusia harus mendahulukan harmoni dengan alam sebagai dasar dari kesejahteraan dan keadilan,” ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Prof. Didik menegaskan bahwa pesan utama dari Dedie Mulyadi adalah pentingnya kehadiran seorang pemimpin di tengah masyarakat, yang tidak hanya memahami persoalan tetapi juga mampu memberi solusi nyata.
“Seorang pemimpin harus hadir di tengah masyarakat, memahami permasalahan yang ada, dan mampu memberikan solusi dengan cepat dan tepat sasaran. Itu adalah bentuk kepemimpinan yang merakyat,” pungkasnya.
Universitas Pakuan sendiri terus mengukuhkan posisinya sebagai institusi pendidikan unggul, mandiri, dan berkarakter dengan cita-cita menjadi universitas rujukan di Asia pada tahun 2037, berlandaskan nilai-nilai luhur budaya Sunda.