Rekam24.com, Bogor – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor memastikan proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP untuk Tahun Ajaran 2025/2026 telah selesai dilaksanakan. Dari total 13.726 pendaftar, hanya 6.724 calon siswa yang diterima di SMP negeri. Sisanya, sebanyak 7.002 siswa harus melanjutkan pendidikan di sekolah swasta.
Kepala Disdik Kota Bogor, Heri Karnadi, menjelaskan bahwa kuota penerimaan tahun ini memang terbatas dan telah dialokasikan sesuai jalur masing-masing. “Kuota yang kami siapkan sebanyak 6.724 siswa. Terdiri dari 1.677 jalur afirmasi, 335 jalur mutasi, 2.021 jalur prestasi, dan 2.691 jalur domisili,” kata Heri kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).
Menurut Heri, animo pendaftar sangat tinggi, terutama di jalur domisili dan prestasi. Jalur domisili mencatatkan 8.780 pendaftar, sementara jalur prestasi mencapai 2.485 pendaftar. “Untuk jalur mutasi justru sepi, hanya ada 72 pendaftar. Sisa kuota dari jalur ini kami alihkan ke jalur domisili,” jelasnya.
Baca Juga : DPRD Kota Bogor Dirikan Posko Aduan SPMB, Siap Tindak Kecurangan!
Meski banyak calon siswa yang tak diterima di sekolah negeri, Heri menegaskan bahwa tahun ini justru terjadi penambahan kuota dibandingkan tahun lalu. “Tidak ada pengurangan kuota. Bahkan kami menambah 400 kursi karena dua SMP baru, yakni SMPN 22 dan 23, sudah mulai beroperasi. Tahun lalu kuotanya hanya 5.600 siswa,” ujar Heri.
Namun, proses SPMB tahun ini mengalami perubahan sistem akibat adanya regulasi baru. Perubahan ini mengacu pada Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025 yang mengatur pelaksanaan SPMB. Salah satu poin penting adalah sistem penerimaan dilakukan satu tahap dan dikunci sejak awal oleh sistem Kementerian Pendidikan.
“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang membuka kuota bertahap, sekarang semua kuota langsung dibuka di awal. Tidak ada kuota sisipan atau tambahan di akhir,” imbuh Heri.
Baca Juga : SPMB SD Bogor Tahap 1 Dibuka, Sistem Sempat Down Diserbu Ribuan Akses
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa dari 7.002 siswa yang tidak diterima di SMP negeri, baru 1.754 yang mendaftar ke sekolah swasta. Padahal, kata dia, sekolah swasta masih memiliki kuota tersisa sebanyak 5.501 kursi. “Solusi terbaik bagi yang belum diterima adalah segera mendaftar ke sekolah swasta karena masih tersedia banyak kursi kosong,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang SMP Disdik Kota Bogor, Ahmad Furqon, mengungkapkan bahwa kebijakan penetapan daya tampung di setiap kota dan kabupaten telah melalui pendampingan langsung dari Kementerian dan tertuang dalam Keputusan Wali Kota.
Baca Juga : SPMB 2025 Siap Dimulai, Wali Kota Bogor Pastikan Proses Pendaftaran Bebas Kecurangan
Ia menambahkan, upaya menambah rombongan belajar (rombel) di Kota Bogor sangat terbatas karena wilayah ini tidak memenuhi kriteria daerah “remote”. “Penambahan rombel hanya bisa dilakukan di daerah terpencil yang minim akses sekolah. Di Kota Bogor, sekolah cukup padat dan berdekatan satu sama lain,” jelas Furqon.
Furqon juga mengakui bahwa di beberapa SMP negeri, jumlah siswa dalam satu rombel bahkan telah melebihi batas maksimal. “Aturannya satu rombel maksimal 32 siswa. Tapi di lapangan ada yang sudah mencapai 34 siswa per kelas,” ujarnya.