Rekam24.com, Bogor – Penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk korban bencana di Kota Bogor kini bisa dilakukan lebih cepat berkat inovasi fitur baru pada aplikasi Solid.
Terobosan ini diinisiasi oleh Kepala Bagian Administrasi Pembangunan (Adbang) Setda Kota Bogor, Irfan Zacky Faizal, yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Perlindungan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor.
Irfan menjelaskan, Solid merupakan aplikasi utama di bidang sosial yang telah dilengkapi menu sesuai Standar Pelayanan Administrasi (SPA) perlindungan sosial. Fitur baru yang ditambahkan bertujuan mempercepat tata kelola pendistribusian bansos secara baik dan real time.
Baca Juga : Pembebasan Lahan Untuk Trase Baru di Batutulis Bogor Nunggu LO dari Kejaksaan
“Selama ini prosesnya masih manual. Jika ada bencana, harus ada surat menyurat dan pemberitahuan manual, sehingga memakan waktu. Dengan aplikasi ini, semua laporan, dokumentasi, dan data distribusi bantuan akan tercatat otomatis,” kata Irfan, Senin 11 Agustus 2025.
Ia mencontohkan, jika bencana terjadi pada pukul 01.00 WIB, pihak kelurahan dapat langsung melapor melalui aplikasi. Laporan tersebut akan diterima BPBD, dilakukan asesmen, dan otomatis terverifikasi di Dinsos Kota Bogor.
“Dalam hitungan jam, bantuan bisa langsung disalurkan. Kecepatan ini sangat bergantung pada kesigapan aparat wilayah dalam melaporkan kejadian. Aplikasi ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan kewaspadaan aparat terhadap kondisi di lingkungannya,” ujarnya.
Baca Juga : Pemkot Bogor Dorong Pelatihan dan Wirausaha untuk Tekan Pengangguran
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyambut baik terobosan tersebut. Ia menegaskan bahwa setiap proyek perubahan, termasuk pengembangan aplikasi, harus berbasis pada fakta dan data.
“Penerima bantuan tidak selamanya harus menerima terus-menerus. Harus ada proses graduasi agar kehidupan mereka lebih baik. Termasuk yang disampaikan Pak Irfan, terkait respons cepat untuk bantuan sosial kebencanaan,” kata Dedie.
Dedie menambahkan, ada dua proyek perubahan di lingkup Dinsos Kota Bogor yang dinilainya positif dan berpotensi diimplementasikan dalam kegiatan kedinasan.