Madrasah di Ciomas Bogor Yang Ambruk Ternyata Baru Tiga Bulan di Bangun

Rekam24.com, Bogor – Kepala Desa Sukamakmur, Sri Widiarti, mengonfirmasi perkembangan terbaru terkait peristiwa ambruknya bangunan madrasah di Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu 07 September 2025.

Hingga Senin 08 September 2025, data di posko mencatat sebanyak 4 orang meninggal dunia dan 131 orang mengalami luka berat maupun ringan.

Beberapa korban masih dirawat di rumah sakit yang tersebar, sebagian lainnya sudah dipulangkan, bahkan ada yang dirujuk ke RSCM Jakarta. Korban meninggal terakhir adalah Yulianti (34), yang menghembuskan napas terakhir di RS Ummi Kota Bogor.

Baca Juga : Cerita Warga Ceritakan Detik-Detik Madrasah Ambruk di Ciomas Bogor

Sri menjelaskan, bangunan yang roboh tersebut baru berdiri sekitar tiga bulan lalu dan rutin digunakan untuk kegiatan pengajian ibu-ibu. Ia menduga ambruknya bangunan disebabkan beban berlebih akibat jumlah jamaah yang membludak.

“Mungkin kemarin karena kapasitasnya overload, jumlah jamaah yang begitu banyak sehingga tidak bisa menampung, beban cukup berat hingga menyebabkan ambruk,” ungkapnya. Senin, 08 September 2025.

Terkait dugaan kepemilikan bangunan yang bersifat perorangan, Sri menyebut saat ini pihak desa masih fokus pada penanganan korban. Ia juga menyoroti adanya oknum yang memanfaatkan tragedi ini untuk menggalang donasi fiktif.

Baca Juga : Pelaku Penganiayaan Satpam Lansia di Depok Ditangkap, Polisi Beberkan Motif

“Jangan memanfaatkan situasi ini. Ada korban, ada warga yang terluka, jangan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Selain mendata korban di rumah sakit, posko desa juga melakukan pemantauan ke rumah-rumah warga.

Beberapa korban yang awalnya tidak dirawat langsung, baru merasakan sakit di malam harinya sehingga harus diperiksa di posko, sebelum akhirnya ada yang dirujuk ke rumah sakit atau mendapat perawatan di rumah.

Baca Juga : 14 Korban Bangunan Madrasah Ambruk Masih Dirawat di RSUD Kota Bogor

Meski tragedi ini memakan korban cukup banyak, Sri menyebut ada anak-anak yang ikut menjadi korban namun selamat dan sudah diperbolehkan pulang usai pemeriksaan. Ia memperkirakan jumlah jamaah yang hadir saat kejadian lebih dari 150 orang, termasuk yang masih berada di luar bangunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *