Rekam24.com, Bogor – DPRD Kota Bogor bersama Pemerintah Kota Bogor kembali menyalurkan bantuan pelunasan biaya pendidikan melalui program tebus ijazah. Penyaluran dilakukan di Aula SMK YASBAM, Kecamatan Bogor Selatan, Rabu 17 September 2025.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Rezky Kartika, serta anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Tri Riyanto Andika Putra dan Karina Soerbakti.
Dadang menegaskan, program tebus ijazah ini merupakan inisiatif DPRD Kota Bogor sejak 2022 dan setiap tahunnya menyasar sekitar 2.000 siswa kurang mampu dengan anggaran sebesar Rp5–7 miliar.
Baca Juga : Lewat “Germas Goes To School”, Denny Mulyadi Dorong Siswa Wujudkan Kota Bogor Sehat
“Ini tindak lanjut dari aspirasi warga yang disampaikan saat reses DPRD, terkait ijazah yang tertahan di sekolah. Melalui kebijakan anggaran, program ini akhirnya berjalan dan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Dadang menambahkan, Kota Bogor kini menjadi contoh bagi daerah lain di Jawa Barat dalam pelaksanaan program tebus ijazah. Ia pun berharap Pemkot Bogor terus melanjutkan program ini karena berdampak nyata dalam menekan angka pengangguran.
“Banyak warga kesulitan mencari pekerjaan karena ijazah tertahan. Dengan program ini, mereka punya peluang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan,” tambahnya.
Baca Juga : Pemkab Bogor Ajak PEPABRI dan FKPPI Terus Jadi Mitra Strategis Pembangunan Daerah
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Rezky Kartika, mengapresiasi pihak SMK YASBAM yang bersedia bekerja sama dalam penyaluran program.
“Dalam program kali ini, ada 70 ijazah yang langsung diserahkan kepada siswa. Semoga ini menjadi penyemangat bagi mereka untuk terus berjuang dan meraih masa depan,” ujar Rezky.
Rezky juga menyoroti masih adanya sejumlah sekolah yang enggan berkolaborasi karena nilai bantuan tidak sebanding dengan total tunggakan siswa.
“Kami apresiasi SMK YASBAM yang mau berkontribusi. Semoga jadi contoh bagi sekolah-sekolah lain,” pungkasnya.