Rekam24.com, Gorontalo – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Fraksi PDI Perjuangan, Wahyudin Moridu, tengah menjadi sorotan setelah video percakapannya viral di media sosial.
Dalam rekaman itu, Wahyudin tampak mengendarai mobil bersama seorang wanita menuju Bandara Djalaluddin Tantu, Gorontalo. Video dimulai ketika mobilnya memasuki gerbang bandara, lalu terdengar pernyataan kontroversial sang legislator.
“Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok saja uang negara ini. Kita habiskan saja, biar negara ini semakin miskin,” ucap Wahyudin dengan santai dalam rekaman tersebut.
Baca Juga : Tutup Masa Sidang ke-3 Tahun 2025 DPRD Kota Bogor Sampaikan Laporan Kinerja dan Reses
Tak hanya itu, ia juga menyebut perjalanannya dilakukan bersama seorang “hugel” atau selingkuhan—istilah dalam bahasa Melayu Manado yang merujuk pada hubungan gelap.
Setelah itu, ia sempat membunyikan klakson ke arah patung Nou Uti di pintu masuk bandara. Video tersebut langsung menuai polemik.
Menyusul hebohnya reaksi publik, Wahyudin kemudian mengunggah video klarifikasi di akun Facebook pribadinya. Didampingi sang istri, ia menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Gorontalo.
Baca Juga : Tersinggung Ditegur, Pemuda di Cibinong Aniaya Dua Pengendara Motor hingga Nyaris Diamuk Massa
“Semua ini murni kesalahan saya. Saya tidak berniat melecehkan atau menyinggung masyarakat Gorontalo. Saya, keluarga, dan teman-teman dekat mohon maaf. Saya bersama istri siap menanggung konsekuensi yang ditimbulkan,” ujarnya sambil menggenggam tangan istrinya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram AZ Salilama, memastikan Badan Kehormatan (BK) DPRD telah memanggil Wahyudin untuk dimintai klarifikasi.
“Rapat dilaksanakan pukul 20.00 Wita dengan menghadirkan Wahyudin Moridu. Kami tanyakan apakah benar yang berbicara di video itu dirinya, dan ia membenarkan,” ungkap Fikram dalam konferensi pers via Facebook, Jumat 19 September 2025.
BK DPRD juga menyoroti pernyataan kontroversial itu, termasuk keberadaan botol minuman keras yang tampak di dalam mobil saat video direkam.