Rekam24.com, Bogor – Pemerintah Kota Bogor memastikan akan menambah unit sekolah baru (USB) untuk jenjang SMA/SMK Negeri pada tahun anggaran 2026.
Hal ini disampaikan Kepala Bapperida Kota Bogor, Rudy Mashudi, usai melakukan survei lapangan calon lokasi bersama perwakilan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah 2 Jawa Barat, Jumat 26 September 2025.
Survei ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat, Sekda Kota Bogor, Disdik Kota Bogor, serta hasil pertemuan Bappeda se-Jawa Barat di Bandung, Selasa 23 September 2025.
Baca Juga : Hasil Sementara POPDA XIV, Kota Bogor Top Tiga Besar
Lokasi pertama yang ditinjau berada di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal. Lahan seluas 5.327 meter persegi milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini dinilai ideal karena datar, cukup luas, dan dekat jalan raya.
“Lokasi ini sangat memenuhi kriteria untuk dibangun USB SMA/SMK Negeri. InsyaAllah, pas untuk SMA Negeri 11 Kota Bogor,” kata Rudy. Pernyataan tersebut diamini tim KCD Pendidikan 2 Jawa Barat.
Kunjungan berikutnya dilakukan di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara. Lahan yang luasnya 6.330 meter persegi ini berhadapan dengan Puskesmas Pembantu Villa Duta. Namun, akses menuju lokasi dinilai kurang memadai karena hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Baca Juga : Pusat Kebugaran Terbesar Dengan Taraf Internasional Hadir Di Grand Wisata Bekasi
Adapun titik terakhir berada di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan. Lahan seluas hampir 8.900 meter persegi ini bersebelahan dengan GOR Bogor Selatan, sehingga memiliki nilai tambah berupa akses ke fasilitas olahraga terpadu.
Menurut Rudy, pembangunan sekolah baru ini sangat mendesak. Saat ini Kota Bogor hanya memiliki 10 SMA Negeri dan 4 SMK Negeri dengan total daya tampung 5.148 siswa.
Padahal, setiap tahun terdapat sekitar 13.661 lulusan SMP di Kota Bogor, sehingga banyak siswa tidak tertampung di sekolah negeri.
Baca Juga : Mantap IKASI Kota Bogor Sabet Juara Umum Sirkuit 1 Anggar
“Ketimpangan ini setiap tahun menjadi masalah saat PPDB. Orang tua masih sangat berharap anaknya bisa masuk sekolah negeri,” jelas Rudy.
Ia menambahkan, Pemkot Bogor sudah tiga kali mengirimkan surat ke Gubernur Jawa Barat terkait kebutuhan USB SMA/SMK Negeri. Usulan itu akhirnya direspons positif dan masuk ke rencana pembangunan tahun anggaran 2026.
“Semoga kehadiran sekolah baru ini bisa meningkatkan rata-rata lama sekolah di Kota Bogor, yang saat ini masih di angka 10,71 tahun,” pungkas Rudy.
Dalam kunjungan tersebut, hadir pula perwakilan BKAD serta aparat wilayah setempat.