Rekam24.com, Bogor — Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, angkat bicara terkait penutupan sembilan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta di wilayah Kota Bogor akibat kehabisan stok BBM. Kondisi ini juga berdampak pada para pekerja SPBU yang terancam dirumahkan.
Dedie menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Bogor telah berkoordinasi langsung dengan pihak Pertamina untuk memastikan pasokan BBM tetap tersedia bagi masyarakat.
“Saya sudah bertemu dengan perwakilan Pertamina di Kota Bogor untuk menambah pasokan. Jadi pasokan yang selama ini selain diisi oleh SPBU di bawah Pertamina, ada juga yang di luar Pertamina, SPBU swasta dengan berbagai merek. Dengan penambahan itu, diharapkan tidak terjadi kelangkaan BBM di Kota Bogor,” ujar Dedie.
Baca Juga : IPB University Dorong Sinergi Ekologi dan Ekonomi dalam Pengelolaan Kawasan Puncak
Menurutnya, persoalan ini perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat, terutama dalam tata kelola pengadaan BBM non-Pertamina agar ada kepastian pasokan bagi SPBU swasta.
“Bahwa kemudian ada dampak dari penutupan SPBU di Kota Bogor, saya juga meminta kepada pemerintah pusat, terutama ya, tentang tata kelola pengadaan BBM ini — bagaimana kepastian kapan mereka bisa mendapatkan pasokan dari BBM non-Pertamina. Supaya tidak ada keresahan,” jelasnya.
Dedie juga menyoroti potensi dampak ekonomi akibat kelangkaan BBM, termasuk ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi pekerja SPBU.
Baca Juga : Kemenbud Bantu Perbaiki 50 Museum dan Sanggar Se Indonesia
“Saya berharap dampaknya tidak terlalu lama. Jangan sampai ada pemutusan hubungan kerja. Karena dalam situasi seperti ini, kita butuh dinamika ekonomi yang bagus untuk menjamin pertumbuhan ekonomi. Tapi kalau BBM-nya langka kan berbahaya,” tegasnya.
Ia berharap pemerintah pusat dapat segera mempercepat proses penyaluran pasokan BBM bagi SPBU non-Pertamina agar kondisi kembali normal dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Tentunya, saya juga ingin pemerintah lebih cepat memproses pasokan bagi SPBU-SPBU non-Pertamina,” pungkas Dedie.
Baca Juga : Nasib Pekerja SPBU Swasta Dipertanyakan, Disnaker Siap Tampung Aspirasi Dan Aduan
Sebelumnya Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta di pusat Kota Bogor terpantau tutup karena kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM), Jumat (24/10/2025).
Berdasarkan pantauan Rekam24.com di lapangan, SPBU swasta seperti BP dan Vivo yang berada di Jalan Ahmad Yani tampak tidak beroperasi. Area pengisian bahan bakar ditutup dan tidak terlihat aktivitas kendaraan.
Akibatnya, para pengendara yang biasa mengisi BBM di lokasi tersebut terpaksa mencari alternatif lain. Sebagian besar akhirnya beralih ke SPBU Pertamina yang masih beroperasi.
Menariknya, kondisi ini membuat sejumlah SPBU Pertamina di wilayah Kota Bogor menjadi lebih padat dari biasanya. Antrean kendaraan tampak mengular di area pengisian Pertamax dan Pertamax Turbo, yang biasanya cenderung sepi peminat.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (KUKM Dagin) Kota Bogor membenarkan kondisi tersebut.
“Iya, itu mah nasional. Karena kebijakan dari Kementerian ESDM, jadi semua SPBU swasta belum jual bensin. Kalau solar masih ada,” ujarnya saat dihubungi Rekam24.com, Jumat (24/10/2025).










