BGN Bangun SPPG Baru Di Sentul, 4000 Pelajar Di Sukaraja dan Sekitarnya Akan Terlayani

Kabupaten Bogor akan kembali memiliki dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor

Rekam24.com, Bogor – Kabupaten Bogor akan kembali memiliki dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di Kecamatan Sukaraja yang saat ini masih dalam tahap pembangunan

SPPG ini dibangun oleh Badan Gizin Nasional (SPPG) yang berlokasi di area Perumahan Tatyaasri, Kelurahan Cijujun, Sentul, Kecamatan Sukaraja.

Pantauan di lokasi, dapur SPPG tersebut telah kokoh berdiri dan telah memiliki atap. Para pegawai yang membangun dapur SPPG tersebut sedang memberikan warna biru pada tembok dapur SPPG.

Baca Juga : BRI Bogor Pajajaran Salurkan 2.000 Paket Sembako untuk Warga Kurang Mampu di Kabupaten Bogor

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Kabupaten Bogor, Teuku mulya menegaskan bahwa pembangunan dapur SPPG di wilayah Sukaraja tidak berada di bawah kewenangannya. DKP hanya berperan dalam memastikan keamanan dan ketahanan pangan yang disediakan di SPPG.

“Kalau pembangunan, itu bukan ranah kita. Kita hanya terlibat pada aspek ketahanan dan keamanan pangannya,” jelasnya, Jum’at (31/10/2025).

Meski begitu, Teuku menyebutkan bahwa hingga bulan lalu terdapat 122 SPPG yang terdaftar di Kabupaten Bogor dengan 98 diantaranya masih beroperasi aktif.

Baca Juga : Pemerintah Harus Jamin Kebutuhan Air Warga, DPRD Minta Direksi Yang Baru Inovatif dan Edukatif

“Yang operasional sekitar 98 SPPG, dan rata-rata satu SPPG melayani 3.000 sampai 4.000 peserta. Tidak boleh lebih dari itu sesuai aturan dari BGN,” ujarnya.

Teuku menambahkan, setiap SPPG memiliki tiga tenaga ahli, yakni ahli gizi, ahli masak dan ahli pangan yang telah mengikuti pelatihan khusus mengenai gizi dan keamanan pangan

“Jadi mereka sudah paham kebutuhan pangan peserta. Kami memastikan bahan segar seperti sayur dan buah aman dari pestisida dan bahan kimia,” katanya.

Baca Juga : Perempuan Paruh Baya Terkapar Ditengah Rel 

Sementara untuk pangan olahan, pengawasan dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Teuku mengakui bahwa keterbatasan jumlah petugas membuat pemeriksaan belum bisa dilakukan secara merata di semua wilayah

“SPPG ini kan inisiatif daerah, belum ada penugasan khusus dari pusat. Jadi pengawasan kita fokus pada yang paling utama,” ungkap dia.

Teuku juga menjelaskan, Pihaknya melakukan monitoring dan evaluasi terkait ketahanan pangan. Jika SPPG mengalami kesulitan pasokan seperti beras, pihaknya siap membantu mengerahkan ke produsen atau penggilingan beras.

Baca Juga : Pramuka Bogor Bersatu di SSC IV 2025, SMPN 12 dan SDN Bangka 3 Juara Umum SSC IV 2025

“Kita juga rutin muter ke lapangan untuk memantau keamanan pangan segar di SPPG, tapi tidak semua bisa sekaligus. Biasanya dua atau tiga lokasi per hari karena keterbatasan sumber daya manusia,” tambah Teuku.

Dengan langkah – langkah tersebut, DKP berharap keamanan dan kualitas pangan di seluruh SPPG tetap terjaga, sehingga pelayanan gizi bagi masyarakat, khususnya anak – anak sekolah dapat berjalan optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *