Rekam24.com, Bogor – Dinas sosial (Dinsos) Kota Bogor telah melakukan asesment kepada ibu-ibu viral yanh meminta sedekah dan marah-marah.
Sebelumnya ibu tersebut viral di wilayah Bandung, Cianjur dan Sukabumi hingga sekarang ada di Kota Bogor.
Mendapat laporan itu Dinsos bersama Satpol PP Kota Bogor langsung mendatangi ibu tersebut dan melakukan pendampingan.
Kadinsos Kota Bogor Dani Rahadian mengatakan saat ini ibu tersebut sudah ada di Dinas Sosial Kota Bogor.
“Setelah ini akan kita kirim ke RSMM utk pelayanan medisnya,” ucapnya.
Nantinya jika dari hasil pemeriksaan RSMM ibu tersebut tidak harus rawat inap maka akan tinggal di rumah singgah untuk sementara waktu sehingga kesehatan dan kondisinya terjaga
“Kita tunggu hasilnya. Jadi nanti kalau harus rawat jalan dan tinggal di Rumah Singgah untuk ditelusuri keluarganya,” katanya
Mengenai kabar ibu tersebut sedamg dipantau oleh Kemensos dan akan dibantu oleh Menteri Risma, Dinsos pun akan segera melakukan komunikasi.
Sementara itu dilokasi terpisah Menteri Risma akan membantu ibu tersebut.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pihaknya akan segera melakukan pendampingan terhadap emak-emak paruh baya tersebut.
Risma yakin emak-emak tersebut punya masalah kemiskinan.
“Aku yakin ibu ini ada masalah dari sisi itu nanti kita akan lihat. Kita bisa tangani, saya ada media scanning, nanti kita bisa turunkan staf dari sentra kami untuk komunikasi dengan daerah seperti apa. Apalagi dia berpindah-pindah,” kata Risma kepada wartawan di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Risma mengatakan bahwa faktor kemiskinan dapat membuat beragam masalah. Salah satunya, membuat masyarakat menjadi sakit secara fisik maupun kejiwaan.
“Kemiskinan itu bisa membuat orang sakit, bukan hanya sakit dari sisi kejiwaan sakit fisik beneran. Laporan yang masuk ke kita setiap hari, mereka sakitnya aneh-aneh dan mereka miskin,” ucapnya.
Lantas dia menceritakan contoh kasus seorang ibu yang terpaksa mencabut laporan atas dugaan perkosa anak oleh sang suami sendiri. Hal ini agar mereka dapat bertahan hidup karena sang suami menjadi tulang punggung keluarga.
“Si Bu ini tidak berani lapor bahkan sudah ada laporan karena masyarakat sudah tahu mungkin anaknya cerita ke orang lain. Dia akan mencabut laporan itu salah satu alasannya dia takut tidak bisa makan,” katanya.
“Jadi memang kemiskinan ini bisa mengakibatkan macam-macam sakit beneran sakit psikisnya,” sambungnya.
Pihaknya akan melakukan langkah pendampingan selain memberikan bansos kepada masyarakat. “Tadi pagi saya sempat rapatkan bagaimana saya mengeluarkan bansos tiap bulan ini, kayaknya harus ada treatment lain di tengah antara itu kalau kita menemukan kasus-kasus itu,” pungkasnya.