Rekam24.com – Pembangunan Jembatan Warung Pala, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor Jawa Barat, menjadi pertanyaan bagi masyarakat, dengan adanya keterlambatan pembayaran pekerja dan setingan ketika kedatangan Walikota Bogor Bima Arya.
Pekerjaan pembangunan jembatan warung pala yang ambruk ini, terhitung sejak tanggal 1 Mei 2023 hingga 20 Mei 2023 lalu. Para pekerja sempat tidak terbayar, walaupun saat ini para pekerja sempat mengundurkan diri dari proyek pembangunan jembatan tersebut.
“Ada beberapa warga disini yang bekerja, cuma tidak lama lantaran ada pembayaran yang terlambat serta ada setingan pekerjaan,” kata salah satu warga, Yayan kepada wartawan, Jumat (26/05/23).
Ia menjelaskan, setingan warga hanya waktu itu dibayar 20 ribu, lantaran tidak ada pekerja ketika akan kedatangan Walikota Bogor.” Waktu itu, sempat saya disuruh kerja, katanya akan walikota Bogor, dan saya dibayar 20 ribu, tetapi ternyata walikotanya tidak ada,” ujar dia.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat, Ratno Tanjung mengatakan, dengan pembangunan proyek jembatan warung pala, ini memang info yang berkembang banyak pekerja yang yang belum dibayar dan berhenti.
“Banyak laporan seperti ini, dan kontraktornya juga tidak ada koordinasi untuk pembangunan itu, dan saya juga tidak mau dekat dengan proyek pembangunan tersebut,” kata dia.
Menurutnya, warga sekitar sempat bekerja sebanyak 5 orang, terutama ketika akan adanya Walikota Bogor untuk meninjau pembangunan jembatan yang sudah berjalan.
“Waktu itu, belum lama ini, memang akan ada kunjungan kerja Walikota Bogor, lantaran pekerja ada yang pulang, lalu warga bekerja agar terlihat bahwa jembatan sedang aktifitas dan itu untuk mengelabuinya,” jelas ketua RW 06.
Selama pekerjaan ini berjalan, dirinya bersama pengurus lain tidak mau ikut campur, tetapi euforia dilingkungan sempat terdengar dan ada sebagian pengurus RT juga yang laporan.
“Pegawai proyek itu ada yang kos di rumah mantan ketua RT, dan isu itu benar adanya, dan saya tidak menutupi, pesan saya ini, ini jembatan dibangunan karena bencana, dan untuk aktifitas masyarakat juga,” imbuh dia.
“Jangan sampai ketika sudah beres, jembatan ini, tidak layak digunakan, karena jembatan ini, bisa dilintasi oleh roda dua dan mobil juga,” tutup dia. (Apiw/tim).