Rekam24.com – Dalam debat Pilwalkot Bogor 2024 yang berlangsung di MNC Tower, Jakarta Pusat, isu bullying, kenakalan remaja, dan KDRT menjadi sorotan utama para kandidat.
Topik ini diangkat sebagai masalah sosial serius yang tidak hanya menyebabkan trauma bagi korban tetapi juga mengancam keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Para kandidat memaparkan strategi mereka untuk mengatasi masalah ini melalui kebijakan pencegahan, penegakan hukum, dan edukasi publik. Moderator memberikan kesempatan bagi paslon nomor urut 5, Dokter Rayendra dan Eka Maulana, untuk mengajukan pertanyaan kepada paslon nomor urut 4, Rena dan Teddy.
Dokter Rayendra mengajukan pertanyaan mengenai langkah konkret yang akan diambil oleh Rena-Teddy untuk melindungi anak-anak dan perempuan di Kota Bogor dari ancaman bullying dan KDRT.
Rena Da Frina menjawab dengan memperkenalkan program “Jauh di Mata, Dekat di SMS” yang bertujuan untuk menjangkau korban bullying dan KDRT yang sering kali enggan melapor karena takut. Menurutnya, program ini akan memberikan jaminan keamanan bagi korban yang membutuhkan dukungan.
Dalam menanggapi isu bullying di kalangan pelajar, salah satu kandidat menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan pihak berwajib. Rencana ini meliputi penyediaan layanan konseling, kampanye anti-bullying, serta pengawasan ketat di sekolah.
Baca Juga : Dua Pelaku Narkoba Melarikan Diri, Saat Ingin Di Giring Ke Dalam Gedung Polres Metro Bekasi Kota
Program tersebut juga didasarkan pada Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014 yang mengamanatkan perlindungan bagi anak dari segala bentuk kekerasan, termasuk bullying.