Ada Buah Unik dan Langka, Kuliner Hingga Benda Pusaka di Bogor, Pekan Budaya Nusantara Kebun Raya

Rekam24.com, Bogor – Menutup akhitahun 2024 dan membuka lembaran baru di 2025, Kebun Raya Bogor yang pengelolaanya berada dibawah PT Mitra Natura Raya (MNR) menyuguhkan hal baru.

Sama seperti Kebun Raya yang memiliki lima tusi atau tugas dan fungsi, Hal baru yang ditampilkan juga memiliki konsep edukasi.
Bazar Kebun Raya Pekan Budaya Nusantara menjadi suguhan baru yang diberikan oleh Kebun Raya Bogor.
Event ini diselenggarakan hingga 5 Januari 2025 dengan menampilkan berbagai kebudayaan warisan Indonesia.
Diataranya adalah festival nusantara yang menjadi warisan budaya tak benda di Kota Bogor yaitu toge goreng, doclang, soto kuning dan masih banyak lagi.
Selain itu juga ada buah unik dan langka yang mungkin tidak banyam dikenali anak anak yang juga tumbuh di Kebun Raya Bogor.
Diantaranya buang lontar, kenari, honje dan buah lainya.
Selain itu juga ada berbagai bebda pusasaka termasuk kapak naga geni dan golok pusaka.
Tak hanya itu, disana juga pengunjung visa menikmati berbagai sajian kuliner dari puluhan stand UMKM.

*, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Sekdisparbud) Kota Bogor, Ana Ismawati, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan proses pelestarian budaya Indonesia, khususnya budaya yang ada di ‘Kota Hujan’.

“Momentum ini sangat tepat karena bertepatan dengan liburan anak sekolah. Mudah-mudahan, dengan sajian ini, kita secara tidak langsung melestarikan budaya Nusantara dengan mengenalkannya kepada anak-anak,” ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama memajukan dan mengenali budaya Nusantara demi melestarikannya.

General Manager (GM) Kebun Raya Bogor, Andreas F. Kindangen, menyampaikan bahwa Kebun Raya Bogor, yang saat ini berusia 207 tahun, memiliki sejarah sosial budaya yang melekat di dalamnya.

“Untuk memeriahkan liburan akhir tahun dan menyambut tahun baru 2025, kami menghadirkan rangkaian acara yang bertujuan memberikan edukasi kepada pengunjung tentang sejarah, budaya, dan kultur Nusantara. Edukasi ini disampaikan melalui benda pusaka hingga aneka ragam kuliner yang penuh dengan sejarah, budaya, dan identitas,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, “KRB yang akan menyambut usia ke-208 tahun di 2025 tentunya menyimpan banyak cerita sejarah dan peristiwa penting. Jadi, masyarakat yang datang ke sini tidak hanya menikmati udara segar dan belajar tentang keanekaragaman hayati, tetapi juga mengenal kebudayaan Nusantara.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *