Rekam24.com, Bogor – Waktu menunjukan pukul 23.16 WIB, Jumat (14/2/2025) menjelang dini hari di Stasiun Pasar Minggu
Temaram cahaya di dalam stasiun menemani suara anouncer yang lirih mengabarkan jarak posisi kreta yang akan tiba.
Hampir 30 menit berlalu kereta tak juga muncil sementara mata masih menahan kantuk.
Tak seperti pagi hari waktu berangkat dan tiba kereta memiliki jadwal yang padat bahkan hanya sekitar 5 hingga 10 menit waktu tunggu.
Berbeda saat malam hari waktu tunggu bisa mencapai 45 menit, mungkin dikarenakan adanya beberapa kereta yang telah masuk depo.
Ssri kejauah terlihat sorot cahaya tegas ditengah rel.
Bersamaan dengan itu terdengar suara terompet panjang sebagai pengingat kereta datang dan semua harus menjauhi peron serta tak ada yang melintas di tengah rel.
Di area stasiun hanya ada satu hingga empat penumpang saja.
Namun siapa sangga rupanya di dalam stasiun masih penuh sesak.
Para penumpang yang lelah bekerja dan menahan rasa kantuk masih harus berdiri untuk pulang ke rumah karena rupanya di dalam kereta ini penuh.
Harahap seorang pekerja siang yang pulang dikala larut malam sudah tak asing dengan kondisi seperti ini.
“Iya setiap hari seperti ini, kalau pagi atau siang sore itu padat karena banyaknya penumpang kalau malam itu sebenarnya penumpangnya cenderung sedikit tapi karena keretanya sedikit juga ya padat padat juga sama saja,” ujarnya.
Ia pun berharap kepada PT KAI dan KCI bisa juga tetap memberi pelayanan optimal atau pelayanan prima dalam situasi kondisi apapun.
Sebab menurutnya ketika perusahaan bergerak dibidang jasa apapun situasi dam kondisinya tetap harus memberikan yabg terbaik.
“Ya harapanya harusnya sama saja kereta pagi siang sore hingga malam, harus juga disesuaikan jika memang itu ya kasih kereta lebih, karena pelayanan jasa tidak lagi berfikir untung rugi,” ucapnya.
Rep : Adi Wirman