Rekam24.com, Pasar Minggu – Kommuter atau penglaju Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek lintas Bogor – Jakarta setiap hari harus berdesak-desakan untuk bisa menikmati layanan angkutan massal berbasis rel.
Meski tidak nyaman, namun demi menjemput rupiah hal itu tetap dilakukan.
Bekerja di Jakarta dan tinggal di Bogor menjadi pilihan untuk menekan biaya sehari-hari.
Dari harga tempat tinggal, sandang pangan dan papan Bogor masih lebih terjangkau dibanding di wilayah Jakarta.
Tak hanya itu suasana Bogor pun dirasa lebih worth it.
Waktu menunjukan pukul 17.30 WIB, Selasa (7/1/2025) di Stasiun Pasar Minggu
Barisan kommuter telah mengantri di atas peron dibelakang yellow line.
Terdengar suara anouncer memperingatkan calon penumpang untuk tidak tidak berdiri melewati yelow line karena kereta akan segera tiba.
Belum saja ban besi kereta berhenti para penumpang tengah sibuk mencari posisi terbaik untuk masuk ke dalam kereta.
Namun tetap saja dimana pun posisinya kondisi gerbong sudah penuh sesak.
Seorang perempuan berbaju merah muda pun memaksa masuk.
Beruntung penumpang di dalam kereta mau berbaik hati memberi sedikit celah.
Saat masinis mengingatkan pintu kereta akan ditutup, penumpang itu pun bisa lolos masuk ke dalam gerbon.
Balada commuter line penuh sesak jauh dari kata nyaman itu pun sering dialami penumpang saat jam sibuk seperti pagi dan sore hari bahkan hingga malam
Seorang Commuter asal Kota Bogor Nitata oktafianti juga mengalami hal yang sama.
Kepada Rekam24.com Ia berbagi pengalamanya setiap hari bekerja di Jakarta menggunakan KRL.
“Iya memang begitu setiap naek kereta rame, tapi kl pagi gak sepadat sore pas jam pulang kerja. Karena aku paginya itu subuh jam 5 sudah naik,” ujarnya
Karena lanjut Nita telah sedikit saja dirinya sampai di Stasiun Bogor maka kereta sudah penuh sesak.
“Padetnya itu pukul 6, tiap hari, kalau sore jam 4 sore sampai jam 8 malam karena aku juga sering aga larut pulang, msh padet itu dan benar-benae padet banget,” ucapnya.
Tak hanya itu jam kedatangan kereta pun berkisar antara lima hingga 10 menit setelah keberangkatan.
Ia pun berharap agar ada manajemen dan sistem yang baik agar alur kereta tetap aman namun nyaman untuk pengguna tidak penuh sesak dan padat.