Rekam24.com, Bogor – Pemerintah Kabupaten Bogor menunjukkan respon cepat terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di kawasan timur Kabupaten Bogor.
Menindaklanjuti instruksi langsung dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto, seluruh jajaran terkait diminta untuk siaga penuh dan melakukan langkah-langkah penanganan secara cepat, terpadu, serta berkelanjutan.
Salah satu titik terdampak paling parah adalah Kecamatan Klapanunggal. Banjir besar melanda wilayah tersebut akibat meluapnya aliran Kali Cibarengkok. Untuk mengatasi situasi ini, Bupati Bogor menginstruksikan agar koordinasi lintas sektor segera dilakukan guna memastikan evakuasi warga berjalan aman, distribusi bantuan merata, serta kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat terpenuhi.
Baca Juga : Pemkab Bogor Siapkan Beasiswa Dokter Spesialis Mulai 2026, SDM Kesehatan Jadi Prioritas
“Kami sudah bergerak sejak malam kejadian. BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan para relawan langsung kami turunkan ke lokasi. Saat ini dapur umum, posko kesehatan, dan tenda evakuasi sudah tersedia di beberapa titik. Fokus utama kami adalah keselamatan warga dan pemulihan secepat mungkin,” ujar Camat Klapanunggal, Galuh Sri Wahyuni.
Pemerintah Kecamatan Klapanunggal bersama pemerintah desa, termasuk Desa Cikahuripan, turut aktif melakukan evakuasi terhadap warga dari sejumlah perumahan terdampak, seperti PH 9, Mega Residence, Kehuripan Mas, dan PMI. Sejumlah posko bantuan telah didirikan di lokasi strategis dan mulai menyalurkan berbagai jenis bantuan, mulai dari sembako, perlengkapan balita, hingga layanan kesehatan.
Galuh juga menambahkan bahwa pihak kecamatan telah menjalin koordinasi intensif dengan berbagai instansi, seperti BPBD, Dinas Sosial, Baznas, dan unsur masyarakat desa untuk mempercepat penanganan pascabencana. Bantuan logistik, termasuk kebutuhan pokok, telah mulai didistribusikan kepada warga terdampak.
Baca Juga : Jelang Misi ke Yordania, 109 Prajurit TNI Gelar Latihan Tempur Kota di Komplek Pemkab Bogor
“Kami sedang fokus melakukan pendataan untuk kelompok rentan, seperti balita, lansia, ibu hamil, dan warga yang sedang sakit. Bantuan akan kami sesuaikan dengan kebutuhan mereka. Pemerintah desa juga sedang melakukan pendataan rinci agar proses distribusi bantuan bisa lebih cepat dan tepat sasaran,” jelasnya.