Rekam24, Bogor – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengambil langkah cepat dalam menangani dampak bencana longsor di Batu Tulis, Bogor.
Saat memantau lokasi bencana, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk mempercepat respons tanggap darurat dan memastikan keselamatan warga terdampak.
“Kami mendukung kebutuhan pokok masyarakat, seperti logistik dan perlengkapan tanggap darurat, sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan BNPB, Menko PMK, BMKG, kepala daerah di Jabodetabek, serta BPBD,” ujar Raditya. (5/3)
Salah satu langkah strategis yang telah diambil adalah operasi modifikasi cuaca, yang dimulai sejak 4 Maret dan akan berlangsung hingga 8 Maret 2025. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi potensi hujan ekstrem yang dapat memperparah banjir dan longsor di wilayah terdampak.
Selain itu, evakuasi menjadi prioritas utama. Pemerintah Kota Bogor telah melakukan penyelamatan warga sejak malam pertama kejadian. “Kebutuhan evakuasi dan pertolongan pertama sangat penting untuk meminimalisir risiko korban jiwa,” tambahnya.
BNPB juga telah menyalurkan berbagai bantuan logistik, termasuk makanan siap saji, matras, selimut, tenda, serta lampu penerangan. Dua unit perahu dan alat pemotong pohon tumbang juga telah disiapkan untuk mempercepat pembersihan akses jalan.
Sebagai bentuk dukungan tambahan, BNPB menyerahkan dana siap pakai sebesar Rp150 juta kepada BPBD. Dana ini dapat digunakan untuk operasional dapur umum, tenaga bantuan, serta keperluan strategis lainnya selama masa tanggap darurat. “Dana ini akan dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh BPBD untuk memastikan penggunaannya tepat sasaran,” jelas Raditya.
Dengan berbagai langkah ini, BNPB berharap pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat dan masyarakat terdampak segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.