Rekam24.com, Bogor – Badan jalan dan Pedestrian di Jalan Dewi Sartika dan MA Salmun ‘Diduduki’ Pedagang Kaki Lima dan Pasar Tumpah.
Pedagang yang semula berada di belakang garik atau marka Jalan Dewi Sartika kembaki maju.
Mereka memasang tiang, tali dan terpal ke depan badan jalan.
Akibatnya akses jalan semakin menyempit ditambah lagi adanya antrean angkutan umum yang ngetem dan berputar arah.
Bukan hanya itu, Pedagang Kaki Lima juga menduduki pedestrian yang dibangun dengan uang rakyat.
Jalur yang harusnya untuk pejalan kaki malah dipakai berjualan.
Kondisi yang sama juga terlihat dipedestrian Nyi Raja Permas.
“Mau jalan susah, pake motor susah, lihat macet macet begini mereka cuek aja. Padahal jelas jelas tempat jualanya ngalangin,” ujar seorang bapak sambil mengendarai kendaraan.
Memang akibat kondisi PKL dan Pasar tumlah itu sering kali ada adu mulut antara pengguna jalan.
Rekam24.com, BOGOR – Sejak selesai dibangun, skybridge Bogor di Jalan Kapten Muslihat yang menghubungkan antara Stasiun Bogor dan Stasiun Paledang Bogor masih jadi ‘Pajangan’.
Pasalnya saat ini belum ada titik kata sepakat dari adanya proses perjanjian kerjasama antara BTP Bandung sebagai yang memiliki otoritas membangun dan PT KAI sebagai pengguna atau operator layanan kereta api.
sebelumnya telah melakukan konfirmasi kepada pihak BTP dan PT KAI
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Bandung, Endang Setiawan berharap agar skybridge ini bisa digunakan.
Nantinya skybridge ini bisa digunakan sebagai akses jalan bagi penumpang KA Pangrango di Stasiun Paledang ataupun Stasiun Bogor.
“Iya kami berhaeap skybridge dapat digunakan secepatnya,” ujarnya
Saat ini lanjut Endang perizinan dan administrasinya masih beropreses di Daop 1 Jakarta PT KAI.
“Skybridge akan dioperasikan saat proses adminisitrasi yaitu PKS selesai dengan PT KAI,” ujarnya.
Sementara itu dari pihak PT KAI menyampaikan bahwa telah dilakukan pembahasan PKS anatara Balai Teknik Perkeretaapiaan Wilayah 1 Bandung DJKA dengan PT KAI.
Namun sepertinya masih berlansung alot dan belum menemui kesepakatan.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan bahwa skybridge itu dibangun oleh BTP Bandung.
“Dimana peruntukanya konektifitas antara Stasiun Bogor dan Bogor Paledang,” katanya, Jumat (10/1/2024).
Sehingga keberadaan skybridge itu untuk memperlancar akomodasi penumpang KRL yang telah bertiket, bersambung KA lokal (Pangrango) lintas bogor paledang ke sukabumi atau sebaliknya.
Namun Ia mengakui bahwa perlu ada pembahasan lanjutan untuk operasional skybridge.
“Rencana utk pemanfaatanya akan dilakukan pembahasan bersama lebih dalam lagi,” tutupnya.