Rekam24.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengintensifkan kegiatan sosialisasi di berbagai lokasi, mulai dari kelurahan hingga gedung-gedung perkantoran, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman gempa megathrust.
Mohamad Yohan, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, menjelaskan bahwa banyak warga Jakarta masih belum menyadari betapa seriusnya potensi gempa megathrust di Selat Sunda. Menurutnya, ini adalah bencana yang tidak boleh diabaikan.
“Baru-baru ini, saya melakukan sosialisasi di beberapa tempat, termasuk kantor kelurahan dan gedung-gedung perusahaan,” ungkap Yohan, Rabu (18/9/2024).
Ia menegaskan, informasi mengenai potensi gempa megathrust harus disampaikan secara luas. Kota Jakarta, yang dipenuhi gedung-gedung tinggi, sangat berisiko terdampak jika gempa besar terjadi.
“Banyak bangunan tinggi di Jakarta. Jika gempa terjadi pada jam kerja, dampaknya bisa sangat besar karena banyak orang yang berada di gedung-gedung tersebut. Masyarakat perlu memahami bahwa ini bukanlah hal yang bisa dianggap sepele,” tambahnya.
Yohan juga menyoroti pentingnya pelatihan kesiapsiagaan di gedung-gedung perkantoran. Setiap lantai harus memiliki petugas yang terlatih untuk menghadapi situasi darurat.
Baca Juga : Konsistensi Pemkot Bogor Tegakkan Perda KTR, Raih Penghargaan Asean Smoke Free Award 2024
Sejak isu megathrust di Selat Sunda mencuat, permintaan untuk pelatihan mitigasi bencana di Jakarta semakin meningkat. Yohan menyatakan BPBD DKI Jakarta telah mengambil sejumlah langkah pencegahan, salah satunya dengan memasang sistem peringatan dini tsunami (Ina-TEWS).
“BPBD telah bekerja sama dengan BMKG yang memasang sistem Tsunami Early Warning System (TEWS) di kantor BPBD. Alat ini akan memberikan peringatan dini jika ada gempa,” jelas Yohan.
Ia menambahkan, fokus utama BPBD saat ini adalah wilayah Pulau Jawa, terutama Jakarta, yang berpotensi terdampak langsung oleh gempa megathrust. Koordinasi terus dilakukan dengan BMKG untuk memantau perkembangan terbaru terkait ancaman bencana ini.