Rekam24.com, Bogor – Himpunan Peternak Domba-Kambing Indonesia (HPDKI) kembali menggelar kontes pertunjukan seni ketangkasan Domba Garut di Lapangan depan Kantor Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Minggu (13/7/2025). Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 380 ekor Domba Garut dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bogor.
Ketua Panitia Penyelenggara dari HPDKI, Ari Santoso, mengatakan bahwa acara ini bertujuan memperkenalkan budaya Domba Garut sebagai bagian dari warisan seni Sunda, sekaligus mempererat silaturahmi antarpeternak.
“Ini adalah semi-kontes, sekaligus latihan bersama untuk mengangkat seni ketangkasan Domba Garut yang merupakan budaya khas daerah Sunda, terutama di Jawa Barat. Seni ini bukan sekadar tontonan, tapi ada unsur teknis dan penilaian gaya bertarung domba dari cara mundur, beradu tanduk, hingga tekniknya,” ujar Ari.
Baca Juga : Peluncuran Buku 70 Tahun Robert Sitorus Hidup Yang Mengalir
Ari menjelaskan, dalam satu sesi, dua domba biasanya akan beradu tanduk sebanyak 15 hingga 20 kali. Pemenang dinilai dari kualitas gaya dan ketangkasannya. Selain itu, kegiatan ini sekaligus membuktikan bahwa seni ketangkasan domba bukan ajang perjudian atau kekerasan terhadap hewan.
“Kita tepis stigma negatif. Domba-domba ini justru dirawat sangat baik. Domba juara bernilai tinggi dan bisa dibudidayakan. Ini murni budaya, bukan judi,” tegasnya.
Kepala Desa Leuwinutug, Deden Saepul Hamdi, turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menilai acara ini menjadi wadah penting untuk pelestarian budaya lokal sekaligus membawa manfaat sosial bagi warga desa.
Baca Juga : Puluhan warga dari tiga desa di Kecamatan Tamansari mendatangi Kantor Bupati Bogor
“Ini adalah ajang silaturahmi antarpeternak Domba Garut dari seluruh Bogor, dan kami bangga karena Leuwinutug bisa menjadi tempat pertamanya. Saya ucapkan terima kasih kepada panitia dan HPDKI yang telah memperkenalkan budaya khas Sunda melalui seni ketangkasan Domba Garut,” kata Deden.
Peserta datang dari berbagai kecamatan, di antaranya Pamijahan, Cigudeg, Pabuaran, serta wilayah lainnya di Kabupaten Bogor. Meski masih bersifat latihan bersama, panitia tetap memberikan apresiasi bagi peserta terbaik, seperti kipas angin atau televisi. Sementara di event resmi sebelumnya, seperti Piala Gubernur di Garut dan Pesta Batok di HUT Ke-79 TNI Angkatan Udara di Pakansari, hadiah bisa berupa sepeda motor hingga mobil.
Ajang ini telah mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bupati Bogor Rudy Susmanto, Gubernur Jawa Barat, serta tokoh budaya Kang Dedi Mulyadi. Ari menyebut himpunan HPDKI sendiri sudah berdiri lebih dari 10 tahun dan terus aktif menyuarakan pelestarian budaya Domba Garut.
Baca Juga : Program P4GN Terancam Mandek, BNN Desak Tambahan Anggaran Rp 1,14 Triliun
Jika antusiasme terus meningkat, Desa Leuwinutug terbuka untuk menjadi tuan rumah event resmi berikutnya.
“Kami sudah mengantongi izin dari kepala desa, perangkat wilayah, hingga tokoh masyarakat. Harapannya, ke depan bisa digelar lebih besar lagi,” pungkas Ari.