Rekam24.com, Bogor – Setelah aksi “Longmarch” sejauh 26 kilometer yang dilakukan puluhan warga dan mahasiswa dari Rumpin dan Ciseeng ke Kantor Bupati Bogor, Bupati Rudy Susmanto langsung menggelar audiensi terbuka di Pendopo Bupati bersama perwakilan Himpunan Mahasiswa Rumpin (HMR) Kamis, 19 Juni 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Rudy menyatakan seluruh tuntutan masyarakat diterima dan mulai hari ini akan dipantau progresnya secara terbuka.
Audiensi berlangsung dihadiri oleh Wakil Bupati Ade Ruhandi, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, anggota DPRD, Sekretaris Daerah, jajaran TNI-Polri, serta para kepala perangkat daerah.
Baca Juga : Warga dan Mahasiswa Rumpin-Ciseeng Bogor Gelar Longmarch 26 Kilometer
Suasana berlangsung dialogis, dengan mahasiswa menyampaikan secara langsung berbagai keluhan masyarakat, termasuk soal lambannya realisasi jalur tambang, penerangan jalan umum (PJU), dan lemahnya penegakan Perbup No. 56 Tahun 2023 terkait jam operasional truk tambang.
“Terima kasih sudah mewakili masyarakat Rumpin, Parung Panjang, Cigudeg, Gunung Sindur, dan Ciseeng. Kami sangat terbuka menerima aspirasi yang disampaikan. Kami pastikan semua tuntutan dan aspirasi diterima dan mulai hari ini bisa dipantau progresnya,” tegas Bupati Rudy.
Ia juga meminta masyarakat memahami bahwa saat ini Pemkab Bogor sedang fokus membangun pondasi dasar pembangunan jangka panjang, sehingga hasil pembangunan akan mulai dirasakan secara nyata menjelang akhir tahun.
Baca Juga : RumWarga dan Mahasiswa Rumpin-Ciseeng Bogor Gelar Longmarch 26 Kilometer
“Izinkan kami selesaikan pondasi-pondasinya dulu. Sehingga pada akhir tahun, pembangunan infrastruktur bisa benar-benar dinikmati masyarakat,” katanya.
Rudy juga meminta Dinas PUPR untuk segera mempercepat pengerjaan infrastruktur yang telah masuk dalam perencanaan dan penganggaran, terutama di wilayah yang selama ini mengalami keterbatasan akses dan fasilitas.
Aksi demo yang dilakukan warga dan mahasiswa ini pun disambut baik sebagai bentuk partisipasi publik dalam pembangunan daerah. Rudy menyampaikan bahwa semangat membangun Kabupaten Bogor harus dilandasi ketulusan dan pengorbanan demi kemajuan bersama.
“Tujuan kita hari ini adalah melayani masyarakat. Niat saya betul-betul agar Kabupaten Bogor berubah lebih maju. Bahkan saya siap mengorbankan jiwa dan raga untuk itu,” pungkasnya.
Dengan diterimanya tuntutan warga secara resmi, para mahasiswa berharap Pemkab Bogor tidak hanya responsif dalam komunikasi, tetapi juga konsisten dalam implementasi. Mereka menyatakan akan terus mengawal janji pemerintah agar aspirasi warga Rumpin, Ciseeng, dan wilayah sekitarnya benar-benar direalisasikan.