Rekam24.com, BOGOR – Jabar Bergerak Bersama Pemkot Bogor Gelar Cap Go Meh Ala Pulo Geulis
Jabar Bergerak bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar perayaan Cap Go Meh (CGM) Ala Pulo Geulis di Lantai 3, Mal Botani Square, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Kamis (29/2/2024).
Pada perayaan Cap Go Meh ini berbagai pertunjukan menarik ditampilkan, mulai dari penampilan dari penyanyi cilik, Barongsai dan juga talk show bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya.
“Ada yang bilang tadinya Cap Go Meh ini perayaan eksklusif etnis tertentu, namun kemudian Cap Go Meh dikemas menjadi ajang budaya dan seni pemersatu bangsa,” ujar Bima Arya.
Bima Arya mengatakan, Cap Go Meh itu hiburan bagi masyarakat tak terkecuali warga dari luar Kota Bogor yang datang jauh-jauh menikmati Cap Go Meh sampai malam hari. Di Cap Go Meh juga ada anak-anak yang berjuang dan berlatih barongsai selama berbulan-bulan setiap harinya.
“CGM itu inspirasi ketika ribuan orang bisa tertib menonton, CGM itu karakter warga bogor seasli-aslinya. Karena DNA warga Kota Bogor itu cinta keberagaman dan mengutamakan kebersamaan,” kata dia.
Bima Arya menuturkan, ketika 2016 Kota Bogor di cap sebagai kota intoleran, ia benar-benar tidak rela dan ikhlas. Karena seluruh leluhur Kota Bogor mencontohkan kebersamaan dalam keberagaman. Namun, memang faktanya ada kelompok intoleran dan ada praktik intoleran.
“Makanya kita selesaikan, gereja Yasmin kita beresin, yang tidak suka CGM kita edukasi. Jadi tidak mungkin terjadi tanpa ikhtiar dari wali kota, komunitas, RT, RW, vihara dhanagun, Basolia dan itu aset Kota Bogor yang tidak ada duanya,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Jabar Bergerak Kota Bogor Yantie Rachim mengatakan, sejak kecil ia tinggal di lingkungan yang kental dengan etnis Tionghoa. Ia pun selalu penasaran dan ingin merasakan bermain liong. Rasa penasaran ini terbayarkan ketika ia berkunjung ke Pulo Geulis. Di sana ia menyaksikan anak-anak yang sedang berlatih dan ikut bermain liong.
Pada kunjungannya ke Pulo Geulis ini ada dua poin utama yang jadi catatan. Pertama, ia terkesan dengan warga Pulo Geulis dengan kondisi pemukiman yang padat tapi warganya memiliki toleransi luar biasa, dan kedua warga memiliki potensi UMKM seperti pembuatan barongsai, kue basah dan kerajinan lainnya.
“Dua poin ini yang menginspirasi saya untuk membuat acara Cap Gomeh Ala Pulo Geulis,” kata dia.