Rekam24.com, Bogor – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, melakukan kunjungan langsung ke gudang penyimpanan pangan guna memastikan ketersediaan dan keamanan stok beras untuk masyarakat Kota Bogor.
Dalam kunjungan yang dilakukan baru-baru ini, Dedie menyampaikan bahwa stok pangan, khususnya beras, dipastikan aman hingga enam bulan ke depan.
“Kunjungan hari ini, Pemerintah Kota Bogor ingin memastikan ketersediaan stok pangan, terutama untuk bantuan pangan masyarakat. Saat ini stoknya sekitar 800 ton dan sudah mulai disalurkan. Insya Allah akan selesai di pertengahan Agustus,” ujar Dedie saat meninjau gudang bulog, Senin 28 Juli 2025.
Baca Juga : Wali Kota Bogor Dedie A Rachim Pastikan Kota Bogor Bebas Beras Oplosan dan Harga Stabil
Meski gudang penyimpanan berada di wilayah Kabupaten Bogor, namun turut melayani kebutuhan Kota Bogor. Dedie menjelaskan bahwa berdasarkan pengecekan langsung, kondisi pasokan di gudang masih mencukupi.
“Kalau dilihat dari kondisi gudang, baru salah satu saja yang kita lihat, tapi kelihatannya aman untuk 6 bulan ke depan. Dari pasar pun pasokan masih relatif aman,” tambahnya.
Namun demikian, Dedie mengaku masih menerima kekhawatiran dari warga terkait isu beras oplosan.
Baca Juga : Viral Pengunjung Pecel Lele di Kota Bogor, Pungut Beras Bantu Ibu Yang Nangis Karena Tumpah
“Memang ada kekhawatiran masyarakat terkait dengan beras oplosan. Saya imbau masyarakat untuk tidak membeli beras yang sumbernya tidak jelas. Sekarang kan bisa dicek di media sosial atau media online, mana saja yang berpotensi oplosan. Beli yang terjamin saja agar tidak tertipu,” tegasnya.
Terkait kualitas beras, Dedie menegaskan bahwa jika ditemukan beras dalam kondisi rusak atau kemasan yang tidak layak, masyarakat dapat menukarkannya ke tempat pembelian.
“Kalau ada yang rusak, ya ditukar saja ke toko tempat belinya. Kalau itu bantuan pangan resmi, label dan pemasoknya jelas. Kalau ada komplain, kami akan koordinasikan dengan Bulog,” katanya.
Baca Juga : Inflasi Kota Bogor Terkendali, Harga Pangan Tetap Stabil
Wali Kota juga menyoroti pentingnya menjaga daya beli masyarakat dan menyiapkan langkah antisipatif terhadap dampak cuaca ekstrem seperti La Nina atau gagal panen. Ia meminta Bulog untuk memastikan stok tetap aman dan mendukung distribusi melalui Koperasi Merah Putih.
“Bulog kami minta mendukung Koperasi Merah Putih, terutama dalam distribusi beras SPHP. Ini bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi lokal,” ucap Dedie.
Tak hanya itu, Pemkot Bogor juga mendukung program Gerakan Pangan Murah dan Pasar Murah di setiap kelurahan.
Baca Juga : BRI KC Mabes TNI Cilangkap Renovasi Fasilitas Umum
“Bulog juga menawarkan Gerakan Pangan Murah. Ini upaya kita untuk menstabilkan harga dan menjaga pasokan tetap aman,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan terkait pembelian beras SPHP oleh Pemkot, Dedie menjelaskan, Pemerintah Kota Bogor tidak membeli SPHP, tetapi membeli beras premium untuk cadangan stok pangan kota.
Jumlahnya 50 ton, cukup untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan beras yang layak konsumsi bagi warga.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Dedie optimistis bahwa ketersediaan dan kualitas beras di Kota Bogor akan tetap terjaga di tengah berbagai tantangan.