Rekam24.com – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin, melanjutkan kegiatan kampanye dengan menyapa warga di Kelurahan Lawanggintung dan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, pada Minggu, 30 September 2024.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat setempat.
Dedie Rachim yang didampingi oleh tim pemenangan disambut meriah oleh warga, mulai dari RW 06 hingga RW 04.
Baca Juga : Hasil MotoGP Mandalika 2024: Jorge Martin Juara, Marc Marquez Gagal Finis
Kehadiran mantan pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menarik perhatian warga yang tampak antusias untuk bersalaman dan berbincang dengannya.
Sepanjang perjalanan, Dedie juga menyempatkan diri untuk bertanya tentang kondisi masyarakat, serta mengunjungi beberapa warga yang tengah sakit.
Saat tiba di titik akhir kunjungan di RW 04, lokasi pembangunan madrasah Fathul Khoeriyah, Dedie dan Jenal duduk bersama Ustad Yusuf Iskandar selaku Ketua RW 04 sekaligus penanggung jawab madrasah, serta tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
Baca Juga : Aksi Siswa Ngebut dan Acungkan Sajam di Jalan Sholeh Iskandar Viral, Polisi Lakukan Penindakan
Dalam pertemuan tersebut, Ustad Yusuf menjelaskan bahwa madrasah ini sudah berdiri sejak tahun 1960, namun hingga kini belum memiliki sertifikat tanah karena status lahannya masih dipersengketakan dengan pemerintah kota.
“Kami berharap siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin Kota Bogor dapat membantu menyelesaikan persoalan ini. Sejak dulu kami berupaya mengurus sertifikat tanah, tetapi terkendala oleh kebijakan pemerintah yang ingin mengembalikan tanah ini menjadi aset negara. Padahal, madrasah ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dan umat muslim di sini,” ujar Ustad Yusuf.
Ia menambahkan, kehadiran Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin memberikan harapan besar bagi warga RW 04 agar aspirasi mereka dapat didengar dan diperjuangkan.
Baca Juga : Jenal Mutaqin Prioritaskan Solusi Kesehatan Warga dalam Kampanye Pilkada Kota Bogor 2024
“Kami semua berharap agar Pa Dedie dan Kang Jenal bisa terpilih di Pilkada nanti, dan dapat membantu menyelesaikan persoalan ini,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Dedie Rachim menyatakan komitmennya untuk mempelajari permasalahan yang ada dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Saya baru mengetahui bahwa lahan madrasah ini belum memiliki kejelasan status. Ini adalah hal yang wajar diinginkan oleh masyarakat, agar lahan yang dipergunakan untuk pendidikan memiliki dasar hukum yang jelas,” katanya.
Dedie juga berjanji, jika terpilih, dirinya akan bekerja sama dengan Jenal Mutaqin untuk mencari solusi terbaik.
“Banyak aset pemerintah yang saat ini sudah digunakan untuk pendidikan. Jadi, jika memungkinkan, lahan ini bisa difungsikan secara permanen untuk kegiatan pendidikan. Tentu, semua ini harus melalui proses yang sesuai aturan,” tambahnya.
Jenal Mutaqin juga menyoroti pentingnya fasilitas pendidikan di tengah masyarakat. Menurutnya, keberadaan madrasah dan lembaga pendidikan lainnya sangat berperan penting dalam membangun karakter generasi muda.
“Kami melihat bahwa di setiap wilayah, warga selalu berharap ada gedung-gedung yang bisa difungsikan untuk berbagai kegiatan, baik itu pendidikan, kegiatan posyandu, maupun acara sosial lainnya. Ini adalah kebutuhan masyarakat yang perlu kita perhatikan. Jika kami terpilih, kami akan berusaha untuk mewujudkannya dengan memperbaiki regulasi dan mengelola aset yang ada,” jelas Jenal.
Dedie dan Jenal menegaskan bahwa aspirasi warga akan menjadi prioritas utama mereka. Mereka berjanji akan berusaha mewujudkan harapan masyarakat terkait penyelesaian status lahan madrasah dan ketersediaan fasilitas umum yang layak bagi semua warga Kota Bogor.