Rekam24, BOGOR – Proses pencarian dan evakuasi dua pekerja proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang tertimbun longsor di Kampung Tajur, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor dilakukan oleh petugas gabungan ditengah aliran sungai Cibalok, Minggu (18/2/2024).
Dipimpin oleh Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hidayatullah yang dikomandoi oleh koordinator lapangan Komandan Regu (Danru) BPBD Maruli Sinambela dan dipantau langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya proses pencarian dan evakuasi memakan waktu kurang lebih dua hingga tiga jam.
Selain BPBD pencarian korban juga dilakukan bersama Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan Kota Bogor, TNI-Polri serta unsur potensi SAR dan petugas dari wilayah Kabupaten Bogor.
Pencarian dua korban longsor yang tertimbun sejak pukul 08.30 WIB dan dilaporkan pada 10.30 WIB dilakukan dengan menggunakan kompa terapung untuk membersihkan material longsor yang diduga menjadi titik tertimbunya korban.
Derasnya air sungai dan tinggi air yang mencapai paha orang dewasa serta pergerakan tanah yang terus terjadi membuat Kalak BPBD bersama Danru BPBD menarik pasukan untuk dilakukan evaluasi untuk keamanan dan optimalisasi pencarian.
Setelah dilakukan pencarian dua hingga tiga jam dua korban longsor ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dievakuasi oleh petugas gabungan.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan proyek pengerjaan TPT dilakukan oleh Dinas PUPR Kota Bogor untuk membangun turap yang mengalami longsor pada 2023 lalu.
Namun saat dilakykan pengerjaam terjadi longsor beberapa hari lalu dan terjadi longsor susulan yang menyebabkan dua korban jiwa akibat tertimbun.
“Saya minta untuk diurus semua, (korban) bukan warga Kota Bogor, dari luar kota semua, tapi saya minta dihubungi keluarganya diurus dengan baik. Kemudian pengerjaan distop dulu, saya perintahkan PUPR untuk melakukan kajian untuk kelanjutan pekerjaan ini apakah ada perubahan desain dan lain-lain menyesuaiman dengan kondisi longsor ini, kedua saya minta untuk sesegera mungkin melakukan relokasi makam yang ada,” ujarnya.
Bima Arya menambahkan saat ini berpacu dengan waktu melihat kontur tanah yang ada sangat riskan untuk tidak direlokasi.
“Jadi (kondisi longsor susulan) ini hanya menunggu waktu saja akan terjadi longsor susulan lagi. Jadi harus seegera dipindahkan makamnya tadi sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga dan tidak keberatan, akan ada tiga makam yang dipindahkan lahanya sudah disiapkan di kampung buntar keluarga juga sudah bersedia,” kata Bima.
Kalak BPBD Hidayatullah menjelaskan saat kejadian para pekerja sedamg melakukan proses membuat pondasi baru untuk TPT yang baru.
Pada puku 08.30 WIB terjadi losor yang menimpa empat yang pekerja yang sedang berada di bawah dari total 22 pekerja.
“Iya total ada 4 pekerja tertimbun 2 itu dinyatakan luka ringan 1 kembali 1 masih dirawat di rsud ciawi. Pertama meninggal ditemukan pukul 11.00. Yang kedua pukul 14.30 dalam kondisi posisi almarhum bersandar di tpt depan samping kanan sungai cibalok,” katanya.