DPR RI dan BGN Gencar Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus disosialisasikan DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN)

Rekam24.com, Panumbangan – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus disosialisasikan DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terkait implementasi program prioritas nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Sosialisasi bertema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia” ini digelar di Madrasah Diniyah Nurul Hidayah, Cilawang, Panumbangan, Jampang Tengah, Senin (11/8/2025) sore. Ratusan warga sekitar hadir dalam kegiatan yang dimulai pukul 16.00 WIB.

Acara turut dihadiri Anggota DPR RI Komisi IX Zainul Munasichin, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Ande Citra Restiawan, serta perwakilan BGN Yasmien Nuur Ditrie.

Baca Juga : Polres Bogor Gelar GPM: Beras SPHP cuma Rp55 Ribu, Sayur dan Layanan Kesehatan Gratis

Dalam sambutannya, Zainul Munasichin mengapresiasi BGN yang selama ini menjadi penggerak utama pelaksanaan program MBG. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam keberhasilan program.

“Sosialisasi ini bertujuan agar mitra kerja dan masyarakat memahami secara komprehensif struktur dan mekanisme program MBG, sehingga dapat ikut mendukung keberhasilannya di lapangan,” ujar Zainul.

Ia menjelaskan, MBG tidak hanya menyediakan makanan bergizi bagi pelajar, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, tetapi juga diharapkan menjadi pengungkit ekonomi daerah. Satu dapur Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) mampu menyerap 45–50 tenaga kerja, ditambah dampak ekonomi dari pengadaan bahan baku yang melibatkan petani, nelayan, koperasi, hingga BUMDes.

Baca Juga : Nongkrong Asyik di Bogor Nggak Bikin Kantong Bolong! Intip Rekomendasi Tempat Kekinian, Ada Kedai Budak Lembur

Sementara itu, Ande Citra Restiawan memaparkan bahwa sasaran MBG terbagi menjadi dua kelompok: peserta didik (PAUD hingga sekolah adat) dan non-peserta didik (ibu hamil, menyusui, dan balita).

“Satu dapur SPPG melayani 3.000–3.500 penerima manfaat. Untuk peserta didik, makanan disediakan setiap hari sekolah. Sedangkan untuk non-peserta didik, makanan diberikan dua kali seminggu melalui Posyandu dan Puskesmas,” jelas Ande.

Menurutnya, tujuan utama MBG adalah mencetak generasi sehat, cerdas, dan berkualitas, sekaligus membuka lapangan kerja dan meringankan beban keluarga kurang mampu.

Yasmien Nuur Ditrie menambahkan, program MBG memiliki tiga misi utama: membentuk kebiasaan makan bergizi, meningkatkan literasi gizi, serta menjadikan gizi sebagai budaya hidup berkelanjutan dengan memanfaatkan pangan lokal.

“Kesuksesan program tidak hanya diukur dari jumlah makanan yang disediakan, tapi juga dari kesadaran bersama untuk membangun budaya makan sehat,” tegas Yasmien.

Dengan kolaborasi lintas sektor—mulai dari tenaga kesehatan, pendidik, hingga orang tua—program MBG diharapkan menjadi fondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *