Rekam24.com, Bogor – Pemerintah Kota Bogor tengah menyusun strategi terbaik untuk mengisi kekosongan jabatan di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau kepada Dinas pada level eselon 2.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa proses ini masih dalam tahap pengkajian dan pemetaan potensi sumber daya aparatur sipil negara (ASN) yang dimiliki Pemkot Bogor.
“Intinya tentu kami sedang menyelesaikan proses untuk bisa mengisi kebutuhan kosongnya OPD di level eselon 2. Kami sedang mencoba mencari formula yang paling tepat, apakah seperti kemarin memakai merit sistem dengan manajemen talenta, atau nanti open bidding. Nanti kita bahas,” ujar Dedie saat ditemui usai kegiatan Rapat Paripurna yang dilaksanakan pada hari Jumat 18 Juli 2025.
Baca Juga : Tiga Posisi Kepala Dinas di Lingkukan Pemkot Bogor Kosong
Dedie menekankan bahwa meskipun proses resmi belum dibuka, ia percaya bahwa banyak pejabat eselon 3 di lingkungan Pemkot Bogor yang memiliki kapasitas dan integritas untuk naik jabatan menjadi kepala dinas maupun kepala badan.
“Saya percaya sebetulnya teman-teman di level eselon 3 rasanya banyak juga yang punya kapabilitas, kompetensi, integritas, yang bisa kita promosikan untuk mereka bisa mengisi jabatan kepala dinas, kepala badan yang saat ini kosong,” tambahnya.
Menurut Dedie, lamanya proses ini disebabkan karena harus melalui sejumlah tahapan administratif dan evaluasi.
Baca Juga : Dedie Rachim Teken Rotasi Besar, Ini Daftar Lengkap 19 Kepala Dinas Baru di Bogor
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, proses dari pengajuan hingga pelantikan bisa memakan waktu hingga tiga bulan.
“Saat ini kita sedang coba melihat dari mana jempol talenta, siapa saja yang ada di box 8, box 9 (dalam sistem manajemen talenta). Jadi sedang dalam proses. Insyaallah dalam satu hingga dua bulan ke depan sudah bisa kita putuskan,” ungkap Dedie.
Diketahui, beberapa jabatan kepala OPD atau Kepala Dinas di Pemkot Bogor saat ini memang masih kosong pasca rotasi-mutasi yang dilakukan belum lama ini.
Dedie berharap pengisian posisi strategis tersebut dapat memperkuat kinerja birokrasi dan percepatan pembangunan di Kota Bogor menjelang akhir masa jabatannya.