Rekam24.com – Pertandingan perempat final cabang sepak bola putra dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 yang mempertemukan Aceh dan Sulawesi Tengah berakhir dengan insiden memalukan.
Laga yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, pada Sabtu 14 September 2024 malam WIB tersebut, diwarnai dengan aksi pemukulan wasit oleh pemain Sulawesi Tengah setelah serangkaian keputusan kontroversial dari sang pengadil lapangan.
Kronologi Insiden
Wasit Eko Agus Sugih Harto menjadi pusat perhatian setelah beberapa keputusannya memicu ketegangan.
Baca Juga : Pendaftaran UKPPPG Guru Periode 3 Tahun 2024 Dimulai 16 September: Ini Jadwal dan Syaratnya
Pada menit ke-75 dan ke-84, ia memberikan kartu merah kepada dua pemain Sulawesi Tengah, membuat tim tersebut bermain dengan sembilan orang.
Ketegangan memuncak pada menit ke-90+6, ketika seorang pemain Aceh terjatuh di kotak penalti dan wasit langsung menunjuk titik putih, memberikan penalti bagi Aceh.
Keputusan ini memancing emosi salah satu pemain Sulawesi Tengah, yang kemudian memukul wajah wasit hingga ia terjatuh. Laga pun dihentikan sementara untuk memberikan perawatan kepada wasit.
Baca Juga : Resep Tumis Pare Sederhana, Menu Sehat dan Praktis untuk Keluarga
Ambulans dan tim medis sempat datang ke lapangan, tetapi setelah beberapa menit, wasit mampu bangkit dan tidak jadi dibawa menggunakan ambulans. Namun, karena kondisinya tidak memungkinkan, wasit tersebut tidak melanjutkan pertandingan.
Laga dilanjutkan dengan wasit pengganti, sementara pemain Sulawesi Tengah yang melakukan pemukulan mendapat kartu merah, membuat tim Sulawesi Tengah harus bermain dengan delapan pemain. Ketika penalti Aceh dieksekusi, kiper Sulawesi Tengah berhasil menepis tendangan tersebut.
Namun beberapa menit kemudian, sebuah handball terjadi di kotak penalti Sulawesi Tengah, dan Aceh diberikan penalti kedua. Kali ini, eksekusi berhasil dan membawa pertandingan berakhir dengan skor 1-1.
Baca Juga : Persikabo 1973 Siap Hadapi Persiraja Banda Aceh, Djadjang Nurdjaman Optimis dengan Kehadiran Konate
Rencana awal pertandingan akan dilanjutkan ke babak tambahan 2×15 menit. Namun, tim Sulawesi Tengah memutuskan untuk mengundurkan diri, sehingga Aceh dipastikan melaju ke babak semifinal.
Kecaman PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengecam keras insiden pemukulan wasit yang terjadi dalam pertandingan tersebut. Dalam pernyataan resminya pada Minggu 15 September 2024.
Erick menyebut insiden ini sebagai tindakan yang memalukan bagi sepak bola Indonesia.
Baca Juga : Dokter Rayendra-Eka Maulana Teken Fakta Integritas, Komitmen Kebersamaan di Pilkada Kota Bogor
Ia menegaskan bahwa PSSI akan melakukan investigasi mendalam terhadap kejadian ini, terutama terkait kepemimpinan wasit yang dinilai penuh dengan keputusan kontroversial.
“Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan menjatuhkan sanksi terberat,” tegas Erick dalam keterangan tertulisnya.
PSSI juga menegaskan bahwa baik pemain yang melakukan pemukulan maupun wasit yang dianggap membuat keputusan keliru, berpotensi mendapatkan sanksi berat. Investigasi akan dilakukan untuk melihat apakah ada indikasi pengaturan skor atau pertandingan yang tidak adil.
Erick juga menekankan bahwa tidak ada justifikasi bagi tindakan kekerasan di lapangan.
“Tindakan ini adalah kriminal dan memiliki konsekuensi hukum. Selain itu, jika terbukti ada pengaturan skor, hal tersebut juga akan diproses secara hukum,” tambah Erick.
Erick menegaskan bahwa peristiwa ini mencoreng kehormatan sepak bola Indonesia yang sedang berusaha bangkit.
Demi menjaga integritas sepak bola nasional, hukuman berat akan diberikan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Tidak ada toleransi bagi pihak yang melanggar komitmen fair play. Sanksi ini bukan hanya hukuman, tetapi juga pernyataan tegas dari sepak bola Indonesia bahwa kita tidak mentolerir praktik yang bertentangan dengan fair play,” tutup Erick.
Dengan keputusan tim Sulawesi Tengah untuk mundur, Aceh resmi melaju ke babak semifinal PON XXI cabang sepak bola putra.