Rekam24.com – Permasalahan sampah masih menjadi tantangan serius bagi Pemerintah Kabupaten Bogor. Masyarakat di berbagai wilayah terus mengeluhkan pengelolaan sampah yang dinilai belum maksimal.
Hal ini diakui oleh Jaro Ade, calon Wakil Bupati Bogor, yang menyebut hampir di setiap kunjungan kerjanya selalu ada keluhan mengenai sampah.
“Setiap kali kami mengunjungi berbagai daerah di Kabupaten Bogor, masalah sampah selalu menjadi keluhan utama. Sesuai arahan calon Bupati Bogor, Rudy Susmanto, saya meninjau langsung pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo, Kecamatan Klapanunggal,” ujar Jaro Ade saat meninjau PT Jabar Bersih Lestari (JBL) di Kecamatan Klapanunggal, Kamis (10/10/2024).
Baca Juga : Kata Anak Abah Bogor Tentang Sosok Dokter Rayendra dan Eka Maulana Cawalkot Bogor 2024-2029
Pasangan calon nomor urut 1, Rudy Susmanto dan Jaro Ade, memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan persoalan sampah di Kabupaten Bogor.
TPPAS Lulut Nambo, yang dikelola oleh PT JBL, merupakan salah satu solusi penanganan sampah.
Namun, Jaro Ade mengakui bahwa fasilitas tersebut saat ini hanya mampu mengelola sekitar 50 ton sampah per hari. Kapasitas ini dinilai belum cukup untuk mengatasi permasalahan sampah yang lebih luas di Kabupaten Bogor.
Baca Juga : Perantau Suku Batak Dukung Pasangan Rena Da Frina-Teddy Risandi di Pilwalkot Bogor
“Saya mengapresiasi keberadaan PT JBL di sini. Namun, kapasitas pengelolaan sampahnya masih harus ditingkatkan. Jika nanti Rudy Susmanto dan saya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bogor, peningkatan kapasitas ini akan menjadi prioritas kami,” tegas Jaro Ade.
TPPAS Lulut Nambo merupakan proyek strategis nasional yang berperan penting dalam pengelolaan sampah lintas wilayah, tidak hanya untuk Kabupaten Bogor, tetapi juga mencakup Kota Bogor, Kota Depok, dan bahkan Kota Tangerang Selatan.
Menurut Jaro Ade, kerja sama pengelolaan sampah ini perlu diperluas hingga ke Provinsi Banten dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) agar dapat memberikan solusi komprehensif dalam penanggulangan sampah di wilayah-wilayah tersebut.
Baca Juga : Jadi Wali Kota, Dokter Rayendra Siap Naikkan BOP Kader Posyandu
“Luas lahan di TPPAS Lulut Nambo mencapai puluhan hektar, sehingga potensinya sangat besar. Kerja sama ini seharusnya bisa diperluas tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga dengan Provinsi Banten dan DKI Jakarta. Yang lebih penting adalah menambah kapasitas pengelolaan, karena saat ini baru 20 ton sampah dari Kabupaten Bogor yang bisa ditangani oleh TPPAS Lulut Nambo,” jelasnya.
Jaro Ade menambahkan, diperlukan dukungan dan kerja sama lintas kabupaten, kota, dan provinsi untuk menjadikan TPPAS Lulut Nambo sebagai pusat pengelolaan sampah regional yang efektif.
“Para pemimpin daerah dari berbagai wilayah, termasuk Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, dan DKI Jakarta, harus bersinergi untuk mencari solusi menyeluruh. Sampah dari Jakarta, Bekasi, dan Tangerang juga masuk ke Kabupaten Bogor, sehingga penanganannya harus terkoordinasi dengan baik,” tutup Jaro Ade.