Rekam24.com – Banyak warga Kabupaten Bogor yang masih menggantungkan hidup dari sektor pertanian, seperti Budi, seorang petani di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong.
Meskipun Budi bukan pemilik lahan yang ia garap, ia tetap menafkahi keluarganya melalui usaha bercocok tanam.
Namun, ia mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi yang sangat dibutuhkan. Karena terbatasnya stok, petani kecil sering kali berebut, dan jika gagal mendapatkan pupuk, risiko gagal panen pun meningkat, yang berdampak besar pada pendapatan keluarganya.
Baca Juga : Komunitas Motor Terbesar di Kota Bogor Beri Dukungan Rena-Teddy Menangkan Pilkada
Dalam dialog dengan Jaro Ade, calon wakil bupati Bogor, Budi menyampaikan keluhannya tersebut.
Jaro Ade merespons dengan meyakinkan bahwa salah satu program utama paslon Rudy Susmanto-Jaro Ade adalah penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk membantu petani kecil.
Program ini, kata Jaro Ade, sejalan dengan visi ketahanan pangan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat swasembada pangan.
Baca Juga : Delapan Bencana Alam Melanda Kota Bogor, Ini Data dan Upaya Penanganannya
Jaro Ade juga menekankan bahwa jika terpilih, salah satu prioritas utama mereka adalah mendata jumlah kelompok tani dan luas lahan produktif di Kabupaten Bogor. Menurutnya, dulu Kabupaten Bogor dikenal sebagai “lumbung padi,” tetapi kini julukan itu telah hilang karena kurangnya perhatian terhadap sektor pertanian.
Padahal, Bogor masih memiliki banyak lahan produktif dan sumber daya manusia yang ahli di bidang pertanian, terutama dengan keberadaan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Tantangan ini, kata Jaro Ade, harus segera diatasi demi kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada pertanian.