Rekam24.com, Bogor— Kecelakaan lalu lintas beruntun terjadi di Jalan Raya menuju Tugu Kujang, tepat di depan Rumah Sakit PMI, Kota Bogor, Rabu siang (30/7). Insiden ini melibatkan dua sepeda motor dan satu unit angkutan kota (angkot), hingga menyebabkan seorang pelajar dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.38 WIB ini bermula saat seorang pelajar yang mengendarai sepeda motor melaju dari arah Simpang Amaris menuju Tugu Kujang. Diduga kurang waspada, pelajar tersebut menabrak water barrier yang terpasang sebagai pembatas area proyek pedestrian di sisi kanan jalan.
“Setelah menabrak water barrier, motor oleng dan pengendara terjatuh, lalu menghantam mobil pickup milik proyek yang sedang parkir di area pekerjaan,” ungkap Kasubnit 2 Unit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, Iptu Eko Susilo, di lokasi kejadian.
Baca Juga : Kecelakaan Beruntun Libatkan Lima Kendaraan di Cileungsi, Satu Orang Luka
Tak berhenti di situ, sesaat setelah kecelakaan pertama, sebuah angkot yang melaju dari belakang berusaha menghindari motor yang tergeletak di jalan. Namun upaya tersebut tak sepenuhnya berhasil. Dari arah belakang angkot, muncul sepeda motor lain yang kemudian menabrak bagian belakang angkot tersebut, sehingga menambah panjang daftar kendaraan yang terlibat.
Akibat kejadian ini, dua sepeda motor, masing-masing Yamaha Jupiter MX dan Honda Vario, mengalami kerusakan di bagian bodi. Sementara pelajar yang menjadi korban utama mengalami luka ringan berupa lecet di tangan dan pelipis, dan langsung dibawa ke RS PMI untuk mendapatkan perawatan.
Iptu Eko menegaskan bahwa area proyek seharusnya memiliki standar pengamanan yang lebih memadai untuk menghindari potensi kecelakaan. “Pihak proyek memang telah memasang traffic cone dan water barrier dengan jarak sekitar 20 meter dari kendaraan proyek. Namun ternyata, itu belum cukup efektif mencegah kecelakaan,” jelasnya.
Baca Juga : Kecelakaan Beruntun di Depan CCM Bogor, Tidak Ada Korban Jiwa
Ia menambahkan, proyek-proyek besar biasanya melewati tahapan rapat ekspos bersama pihak kepolisian sesuai SOP. Namun karena proyek pedestrian ini bersifat pemeliharaan rutin, pelaksanaannya kemungkinan dilakukan secara insidentil oleh Pemkot Bogor tanpa ekspos formal.
“Ini jadi catatan penting, agar ke depan tetap memperhatikan aspek keselamatan pengguna jalan, meskipun hanya pemeliharaan rutin,” pungkas Iptu Eko.