Rekam24.com – Kasus antara Gus Miftah dan penjual es teh memang memicu banyak reaksi di publik, dan sindiran yang dilontarkan Kiky Saputri jadi sorotan lebih lanjut.
Kiky, sebagai seorang komika, terkenal dengan gaya roasting-nya yang tajam, dan kali ini dia menyindir Gus Miftah dalam konteks kasus olok-olok tersebut.
Kiky menyatakan bahwa lebih baik “jual es teh daripada jual agama,” yang jelas merupakan sindiran terhadap perilaku Gus Miftah yang dianggap tidak pantas mengolok-olok orang lain, apalagi dalam konteks ceramah agama.
Baca Juga : Gus Miftah Mengundurkan Diri Sebagai Utusan Khusus Presiden
Namun, sindiran Kiky ini malah memicu berbagai reaksi dari netizen.
Beberapa mendukung karena Kiky tetap berani menyampaikan kritik meski berada di dalam lingkungan yang sama dengan Gus Miftah, sementara yang lain justru mencibirnya dengan menyebut Kiky “sok asyik” atau bermuka dua.
Mereka mengingatkan pada pernyataannya sebelumnya, misalnya soal memilih pemimpin yang benar, dan mempertanyakan konsistensinya.
Baca Juga : Menteri Karding Usulkan Kode Khusus di Paspor untuk Cegah PMI Ilegal
Memang, dalam dunia hiburan dan komedi, sindiran seperti ini bisa jadi bagian dari bentuk kritik atau satir, namun dalam konteks perbedaan pendapat politik atau pandangan sosial, tidak jarang ada yang menilai hal tersebut sebagai “saling serang” atau “saling sok benar”.
Apalagi ketika ada perasaan bahwa Kiky mungkin sedang mengambil posisi yang berseberangan dengan teman-temannya yang pro-pemerintah atau mendukung Gus Miftah.
Di sisi lain, ada juga netizen yang menilai positif sikap Kiky karena meskipun satu kubu dengan Gus Miftah, dia tetap berani mengkritik sikapnya dan tidak ikut membela tindakan yang jelas dianggap salah.
Baca Juga : Dua Pelajar SMP Kabupaten Bogor Sabet Juara FTBI Tingkat Jawa Barat 2024
Ini menunjukkan bahwa Kiky mungkin berusaha tetap objektif dan mengedepankan prinsip meskipun berada di satu “kolam” yang sama.
Dalam dunia komedi, terutama bagi seorang komika seperti Kiky, sindiran atau kritik memang bagian dari “permainan,” dan ini mungkin lebih kepada gaya humor yang lebih pedas dan mengundang pro kontra.