Rekam24.com, Bogor – Menjadi seorang perempuan yang juga menjadi tulang punggung mungkin tak pernah dibayangkan oleh Sulastri seorang penjual kopi jinjing di kawasan Bogor Tengah.
Setiap hari Sulastri menjajakan kopi sejak pagi hingga malam untuk menghidupi anak dan menyekolahkan anaknya dengan menjinjing kopi dengan harapan banyak pembeli.
Hari perempuan sedunia ini Sulastri berbagi kisah perjalanannya mencari nafkah sebagai seorang perempuan yang menjadi tulang punggu keluarga.
Ditemui di kawasan Jalan Kapten Muslihat Sulastri bercerita bahwa akhir-akhir ini jualanya sepi.
“Karena kan musim hujan ya, kita jualan keliling jadi yang beli yang kebetulan lewat atau lagi nongkrong di trotoar atau pedestrian,” ujarnya.
Meski begitu Sulastri tak patas arah walaupun sering berbagi keluh kesah dengan sesama penjual kopi jinjing.
Berat memang berat menjadi seorang perempuan yang juga seorang ibu yang juga tulang punggung
Namun menurutnya sabar dan doa yang menguatkan dirinya terus menjalani hari menjual kopi jinjing.
Sulastri mengaku di tahun 2024 ini Ia heran karena tidak lagi mendapatkan bantuan.
Padahal bantuan beras dari pemerintah itu sangat sekali diharapkan.
Ia berharap pemerintah bisa kembali turun kelapangan mendata dan memperhatikan para pekerja lepas seperti dirinya.