Rekam24.com, Bogor – Program Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) yang digagas pemerintah sejatinya memiliki potensi besar dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di Kota Bogor.
Namun, di lapangan, program ini menghadapi sejumlah tantangan serius.
Salah satunya adalah minimnya pemahaman pengurus KKMP dalam menjalankan usaha koperasinya.
Baca Juga : Kirab Merah Putih Harus jadi Agenda Rutin Semarak Kemerdekaan di Kabupaten Bogor
Wakil Ketua Bidang Industri, Koperasi, dan UMKM pada Kadin Kota Bogor, Syafei yang akrab disapa Kang Fhey mengatakan bahwa koperasi-koperasi yang tergabung dalam program KKMP seperti kehilangan arah setelah dilaunching.
“Setelah dilaunching, koperasi-koperasi ini seperti kehilangan arah. Banyak pengurus yang tidak memahami bagaimana cara menjalankan usaha koperasi secara efektif, bahkan kesulitan membuat proposal bisnis untuk pengajuan kredit ke Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA),” ujar Kang Fhey, Kamis 31 Juli 2025.
Ia menekankan bahwa pendampingan menjadi kebutuhan mendesak bagi para pengurus KKMP agar bisa berkembang dan mandiri. Oleh karena itu, pihaknya mendorong pemerintah untuk segera membentuk tim fasilitator pendamping koperasi di tingkat kota.
Baca Juga : 68 Koperasi Merah Putih Kota Bogor Siap Beroperasi, Dedie : Harus Profesional dan Atasi Masalah Warga
“Pendampingan itu penting dilakukan agar mempermudah pengurus menjalankan usaha koperasinya. Untuk itu, pemerintah diharapkan membentuk tim fasilitator. Tanpa dukungan SDM yang profesional, program yang bagus pun bisa berakhir tidak optimal,” tegasnya.
Kang Fhey sendiri telah melakukan inisiatif pendampingan di wilayah Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, terhadap empat KKMP. Dari hasil pendampingan tersebut, para perwakilan pengurus menyatakan keinginan kuat untuk mendapatkan pendampingan rutin.
“Ini saya coba lakukan di Tanah Sareal, ada empat KKMP yang saya dampingi. Hasilnya, mereka justru meminta agar pendampingan dilakukan secara rutin dan berharap segera terbentuk tim fasilitator tingkat Kota Bogor,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa program-program koperasi semacam KKMP seharusnya tidak hanya diluncurkan, tetapi juga disertai dengan strategi penguatan kapasitas pengurus melalui pelatihan dan pendampingan langsung oleh para praktisi yang memahami dunia koperasi secara mendalam.