Rekam24.com, Bogor – Kehadiran Alibo menjadi tonggak sejarah transportasi perkotaan di Kota Bogor menuju transportasi yang lebih bersih di masa depan.
Hal itu disampaikan Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN UID Jawa Barat, Eko Suharno.
Eko menjelaskan, seperti diketahui dalam program percepatan hilirisasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) akan mendukung pengurangan impor energi, khususnya bahan bakar minyak yang juga mendukung ketahanan energi nasional melalui Hilirisasi untuk membangun ekosistem electric vehicle (EV).
“Ini sejalan dengan program pemerintah untuk menghentikan impor bahan bakar minyak di 2030 dan mendukung target zero emission di tahun 2060,” kata Eko.
Dalam akselerasi rencana besar pemerintah itu, PLN berkomitmen dalam penyediaan infrastruktur pengisian listrik.
“Sehingga kami dari PLN sangat antusias menyambut acara launching uji coba penyelenggaraan angkutan umum perkotaan berbasis listrik di Kota Bogor ini,” katanya.
Pihaknya siap mendukung penyelenggaraan angkutan umum perkotaan berbasis listrik di Kota Bogor dengan memastikan tersedianya infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang andal dan dikhususkan hanya untuk angkutan umum listrik di Kota Bogor.
VP Business Development, PT Kalista Soter Hastia Rono Yunarto menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kepercayaan dan kesempatan sebagai mitra dalam upaya transisi konversi energi di sektor transportasi publik ini. Inisiatif dan kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mendukung percepatan transisi menuju kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) ‘Kota Bogor Dalam Angka 2020’, jumlah
penduduk kota Bogor di tahun 2019 mencapai 1,048 juta. Meskipun pertumbuhan penduduknya tinggi, namun pertumbuhan kendaraan di Kota Bogor jauh lebih besar, yakni 7,51% setiap tahunnya.
Dikatakannya bahwa sektor transportasi berperan besar dalam pencemaran udara.
Secara umum kota-kota besar menyumbang 60-70 persen dari emisi gas kendaraan bermotor.
“Penggunaan kendaraan listrik tentunya akan membantu menekan pencemaran udara. Secara umum, kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi saat digunakan, sehingga mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran mesin berbahan bakar fosil, seperti bensin atau diesel. Hari ini, sebanyak 5 angkot listrik dioperasikan untuk uji coba di Kota Bogor selama tiga bulan dari tanggal 4 April hingga 3 Juli 2024,” jelasnya.
Selain tujuan utama untuk mengurangi emisi gas kendaraan bermotor dari sektor transportasi kata dia. Kolaborasi ini juga didasari oleh kesamaan visi, yakni menciptakan nilai-nilai berkelanjutan dalam pelayanan publik, khususnya di sektor transportasi dengan
menyediakan transportasi umum yang nyaman dan aman bagi masyarakat Kota Bogor.
Kasatlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria mengatakan bahwa dalam masa uji coba ini pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Pemkot Bogor terkait kelayakan administrasi dan sopir angkutan kota dalam masa uji coba ini.
Karena selama ini lanjut Galih, untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pengguna kendaraan umum pihaknya secara rutin melakukan feasibility terhadap sopir angkot di Kota Bogor, sehingga tidak ada lagi angkutan kota yang mengkonsumsi alkohol saat berkendara, membawa STNK saat berkendara dan dipastikan memiliki SIM saat membawa kendaraan transportasi umum.
“Sehingga ke depan semoga dengan dilaunching uji coba angkot listrik ini tingkat kemogokan angkot, tingkat kebakaran yang rata-rata satu angkot sebulan bisa berkurang,” katanya.
Mengenai plat hitam kendaraan dalam masa uji coba pihaknya sudah melakukan konfirmasi kepada pihak PT Kalista yang disebutkan bahwa plat nomor kendaraan sedang dalam tahap mutasi ke Bogor Kota.
Selama masa uji coba ini pihaknya memastikan uji coba kendaraan listrik juga dalam pengawasan penuh Satlantas Polresta Bogor Kota.
“Mobilenya angkot listrik ini kami akan awasi penuh. Baik dari sisi performa sopir angkot (kelayakan sopir, administrasinya, dan sebagainya), kedua performa kendaraannya. Tentu yang lebih paham performa angkot listrik ini direktur Kalistanya sendiri. Apakah sesuai dengan keamanan berkendara dan ketiga sisi informasinya. Sehingga masyarakat tidak bingung jam berapa naik angkot itu dan kemana saja,” katanya.
“Saya kira ini masih uji coba. Kami menyambut baik uji coba ini. Tapi, dalam pelaksanaannya kami tetap awasi dan kontrol sepenuhnya,” tegasnya.