Rekam24.com, Bogor – Pemerintah Kota Bogor terus menggenjot pembangunan infrastruktur khusunya dalam membangun jalan guna melakukan integrasi antar moda hingga mobilitas masyarakat.
Tak hanya untuk warga Kota Bogor, ini juga sebagai upaya mengurai kepadatan di pusat kota khusunya di kawasan Stasiun Bogor, Terminal Baranangsiang, Taju, Jalan Pajajaran, Kedung Halang dan kawasan lain.
Saat ini ada jaringan tol nasional yang akan melintasi Kota Bogor diantaranya adalah Jor III serta akses Jaringan Kereta Sukaresmi dan Bogor Barat hingga Ciomas.
Baca Juga : Villa Soekarno, Bangunan Bersejarah Cagar Budaya Di Kabupaten Bogor
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan untuk JOR III Pemkot Bogor menyediakan lahan 3 hektare diluar lahan warga.
“Kan JORR III itu sambungan dari Kayumanis Kota Bogor ke Bomang Kabupaten. Lanjut ke Jakarta via Parung dan Parung ke Bandara,”pungkasnya.
Sementara itu untuk Jaringan KA double track dari Stasiun Paledang sampai Stasiun Ciomas Rancamaya di Wilayah Kota Bogor melibatkan Pemkot merelokasi 3.000 kepala keluarga.
Baca Juga : Pohon Tumbang Timpa Angkot di Jalan Pajajaran Bogor, Lalu Lintas Sempat Tersendat
Selain itu Pemkot juga sudah siapkan lahan 1.6 Ha untuk Stoplet Stasiun Sukaresmi sebagai Stasiun antara Alun2 – Cilebut utk melayani masyarakat wilayah Barat dan Utara Kota dan Kabupaten Bogor.
” Stoplet Sukaresmi itu kan bagian dari upaya mengurai penumpang KA dari Leuwiliang, Jasinga, Dramaga dan Bobar agar tidak semuanya naik di Stasiun Bogor Alun-alun,” tukasnya.
Kedepan lanjut Dedie A. Rachim untuk double track Bogor Sukabumi bila jaringan kabel atasnya terpasang maka harapan kita warga dari Sukabumi, Cibadak termasuk Lido, Maseng tidak perlu naik KA dari Stasiun Bogor Alun-alum tapi langsung naik KRL ke Jakarta.










