Rekam24.com – Bidang Pelayanan Medik RSUD Kota Bogor merilis data kasus Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Instalasi Rawat Jalan (Rajal) sejak bulan Januari sampai Juli tahun 2023 meningkat drastis. Jumlahnya mencapai 447 kasus.
Kepala Bidang Pelayanan Medik, dr. Andy Aprianto mengatakan, kenaikan jumlah kasus ISPA tertinggi terjadi pada bulan Januari. Tercatat terjadi sebanyak 80 kasus. Lalu diikuti pada bulan Mei sebanyak 65 kasus dan pada bulan Juli sebanyak 62 kasus.
dr. Andy juga mengatakan, peningkatan kasus ISPA melonjak drastis bila dibandingkan dengan kasus ISPA selama 2022, yang hanya mencapai 58 kasus. Dengan kata lain, terjadi kenaikan sebesar 700 persen di tahun 2023.
“Ada kenaikan yang signifikan, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ucap dr. Andy, sapaan akrabnya.
Pasien ISPA yang ditangani RSUD Kota Bogor merupakan limpahan pasien dari Puskesmas maupun RS tipe C. Mengingat RSUD Kota Bogor merupakan RS rujukan dengan status RS tipe B.
“Jadi pasien ISPA yang datang ke RSUD Kota Bogor, kondisinya cukup parah. Dan alhamdulillah setelah kami berikan penangan medis, pasien bisa kembali pulih. Sebetulnya, kasus ISPA, penanganannya menjadk fokus Puskesmas,” terang dr. Andy.
Kenaikan kasus ISPA di RSUD Kota Bogor, disinyalir berkaitan dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) dan polusi udara yang terus mengalami penurunan kualitas.
Atas dasar itu, dr. Andy pun memberikan tips sehat bagi masyarakat Bogor agar terhindar dari penyakit ISPA. Pertama, dengan sering mencuci tangan dengan bersih setelah beraktivitas di tempat umum. Kedua, Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat. Ketiga, rutin mengonsumsi vitamin untuk menambah kekebalan tubuh. Keempat, olahraga secara teratur setiap minggunya.
“Dengan penerapan pola hidup dan pola makan sehat, maka kita akan terhindar dsri penyakit tersebut,” terangnya.