Rekam24.com – Makorem Suryakancana mengadakan konferensi pers di Kabupaten Bogor untuk memberikan klarifikasi mengenai insiden yang viral di media sosial, melibatkan truk milik Korem yang terlibat tabrakan dengan mobil sipil.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Dandim 0621 Letkol Inf Anton Prasetyo, Denpom, Pakumren, serta rekan-rekan media.
Dalam keterangan persnya, Makorem Suryakancana menghadirkan dua anggota yang terlibat, Letnan Novi, Riri dan Kopral Dua Yuda.
Baca Juga : Dokter Rayendra Siap Bawa Perubahan Besar untuk Krisis Air di Kota Bogor
Letnan Novi menjelaskan bahwa insiden terjadi pada Sabtu pukul 14.30 WIB di tanjakan Leuwihejo, Gunung Pancar, wilayah Sukamakmur.
Saat itu, truk milik Korem yang mengangkut 31 prajurit sedang dalam perjalanan untuk melaksanakan pengamanan VVIP.
“Kami berada di jalan menanjak dengan medan sempit dan jurang di kiri jalan. Saat itu, mobil sipil berwarna putih, yang diduga dikendarai oleh pemilik akun ‘Milanta,’ datang dari arah atas dan memaksa turun meski sudah kami beri tanda dengan lampu hazard. Akibatnya, terjadi senggolan dengan truk kami,” ujar Letnan Novi.
Kopral Dua Yuda yang mengemudikan truk sudah berusaha menghindari benturan dengan membawa kendaraan ke tepi jalan.
Namun, karena kondisi jalan yang sempit, truk tidak bisa berhenti mendadak tanpa risiko mundur atau jatuh ke jurang. Demi keselamatan, truk tetap melanjutkan perjalanan setelah senggolan terjadi.
Kolonel Czi Jeykarta Lumi, Kasi Intelrem 061/SK, turut hadir dan menambahkan bahwa tindakan yang diambil oleh anggota Korem sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Baca Juga : Jaro Ade Janjikan Penambahan Kuota Pupuk Bersubsidi untuk Petani Bogor
“Anggota kami bertugas dalam rangka pengamanan VVIP, yang merupakan tugas negara sesuai dengan Undang-Undang No. 34 tentang TNI. Kami menghargai upaya penyelesaian masalah dengan pihak sipil dan siap bertanggung jawab sepenuhnya,” ujar Kolonel Jeykarta.
Setelah insiden tersebut, anggota Makorem Suryakancana langsung berkoordinasi dengan pengendara mobil untuk menyelesaikan masalah di tempat tugas atau di Markas Korem.
Kolonel Jeykarta menegaskan bahwa Makorem akan bekerja sama dengan Polres Kabupaten Bogor untuk memastikan fakta kejadian melalui olah TKP yang akan dilakukan oleh Denpom.
“Kami terbuka untuk penyelidikan lebih lanjut dan memastikan bahwa segala tindakan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku, dengan tetap menjunjung tinggi tanggung jawab penuh atas peristiwa ini,” tutup Kolonel Jeykarta.