Rekam24.com – Wacana transportasi berbasis rel Trem untuk masuk ke Kota Bogor, dinilai alat transportasi kereta cepat ini, tidak akan terealisasi di masa Bima Arya dan Dedie A Rachim. Pasalnya, kereta cepat ini, untuk menekan kemacetan dan mengurangi mobilitas masyarakat khususnya di pusat kota.
Program kereta cepat ini, nantinya trem ini menjadi salah satu hal yang ingin di integrasikan dengan dua program strategis nasional LRT yang menghubungkan cibubur hingga beranangsiang.
“Pekan lalu pak wakil berserta bu sekda kepala BKAD, kadishub, bertemu dirjen perkereta apian menyampaikan. Dan program tersebut intinya transportasi yang ramah lingkungan,” kata Kepala Bappeda Kota Bogor, Rudi Mashudi, kepada wartawan, Kamis (25/05/23).
Menurutnya, Kota Bogor ini di pusat kota, ada Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor. Bahwa, pemerintah pusat, nantinya di Ibu Kota Negara yang akan pindah, tetapi Kota Hujan ini masih mempunya istana kepresidenan.
Selain itu, program ini juga program strategis kerta api double track Bogor Sukabumi menghubungkan dengan tram.
” Kemarin sudah diserahkan Fisibility Study (FS) yang sudah di susun oleh colas trail dan PT Enjis melalui Mira Oroda di Indonesia membantu penyusunan FS itu di Kota Bogor.
Itu juga udah kita serahkan ke dirjen kereta api,” pungkas dia. (Adm).